Sarwoko Martokoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k text ada yang harus di hapus |
k edit teks |
||
Baris 9:
# '''Siti Wahyuni''': Anak kedua yang selalu mendukung kegiatan sosial keluarganya. Siti tumbuh dengan rasa hormat yang besar terhadap perjuangan dan jasa-jasa ayahnya.
# '''Agustono Sarwoko''': Anak bungsu yang mengikuti jejak ayahnya dalam berbagai aktivitas kemanusiaan dan sosial. Agustono banyak terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan sejarah dan warisan budaya Indonesia.
Sarwoko Martokusumo adalah sosok yang kaya akan pengalaman dan kontribusi dalam berbagai bidang. Berikut beberapa aspek spesifik lainnya tentang kehidupan dan karya Sarwoko yang mungkin menarik:
Jakarta, KOMPAS.com - Ide mendirikan sebuah monumen nasional di Jakarta tidak datang dari Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. Ide itu juga bukan datang seorang menteri atau pejabat teras di sekitar Soekarno. Gagasan tersebut datang dari masyarakat biasa. Demikian diungkapkan Sudiro, wali kota (sekarang gubernur ) Jakarta Raya periode 1953-1960. Pria yang akrab disapa Pak Diro itu pernah menulis sebuah artikel tentang asal mula Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat. Artikel itu diterbitkan harian Kompas pada 18 Agustus 1971.
Baris 20 ⟶ 19:
Sarwoko Martokusumo, seorang warga biasa dari Jakarta, adalah sosok di balik ide awal Monumen Nasional (Monas). Menurut Sudiro, yang pernah menjabat sebagai wali kota Jakarta Raya, Sarwoko mengusulkan pembangunan tugu setinggi 45 meter sebagai tempat menyimpan Bendera Pusaka Merah Putih. Ide ini mendapat dukungan dari banyak pihak.
==== '''Buku celah-celah Sarwoko Martokusumo''' ====▼
'''"Celah-celah Pengalaman Sarwoko Martokusumo: Kenang-kenangan Usia 70 Tahun"''' adalah sebuah buku yang menceritakan pengalaman hidup Sarwoko Martokusumo, tokoh yang terlibat dalam ide awal pembangunan Monumen Nasional (Monas). Buku ini ditulis oleh Mulyadi Adiwisastro dan Mahmun Al Rasyid, dan diterbitkan oleh Mars-26 di Jakarta pada tahun 1982.Dalam buku '''"Celah-celah Pengalaman Sarwoko Martokusumo: Kenang-kenangan Usia 70 Tahun"''' mengupas perjalanan hidup Sarwoko dari masa mudanya hingga peran pentingnya dalam sejarah Monas. Berikut beberapa poin menarik :▼
▲'''Buku celah-celah Sarwoko Martokusumo'''
▲'''"Celah-celah Pengalaman Sarwoko Martokusumo: Kenang-kenangan Usia 70 Tahun"''' adalah sebuah buku yang menceritakan pengalaman hidup Sarwoko Martokusumo, tokoh yang terlibat dalam ide awal pembangunan Monumen Nasional (Monas). Buku ini ditulis oleh Mulyadi Adiwisastro dan Mahmun Al Rasyid, dan diterbitkan oleh Mars-26 di Jakarta pada tahun 1982.
# '''Latar Belakang dan Kehidupan Awal:''' Bagaimana Sarwoko tumbuh dan apa yang mempengaruhinya.
Baris 39 ⟶ 30:
Sarwoko Martokusumo adalah inisiator yang terlupakan dari Monumen Nasional (Monas) di Indonesia. Dia pertama kali mengusulkan ide untuk pembangunan monumen ini antara tahun 1953 dan 1958, dan mendapatkan dukungan dari banyak tokoh nasional. Informasi ini terutama berasal dari tulisan Sudibyo, termasuk buku-bukunya yang berjudul "Karya Jaya" dan "TUNAS."
RM. Sarwoko Martokusumo adalah seorang tokoh yang dikenal karena menginisiasi ide pembangunan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Berikut ringkasan berdasarkan biografinya:
Baris 69 ⟶ 59:
*** 1954–1961: Menjabat sebagai Ketua Panitia Tugu Nasional
*** Pengurus dalam Organisasi "Persatuan"
***
Sarwoko berperan penting dalam mewujudkan ide Monas yang kini menjadi simbol perjuangan dan kebanggaan nasional Indonesia.
Baris 75 ⟶ 66:
Sarwoko sendiri sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan ini, yang menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan. Dengan semangat patriotisme yang tinggi, ia berkontribusi dalam berbagai upaya untuk mempersatukan rakyat dan mempersiapkan diri untuk perjuangan mendatang.
Selain perannya dalam pembangunan Monas, Sarwoko Martokusumo juga memiliki beberapa aspek penting dalam kehidupannya:
Baris 99 ⟶ 86:
Keluarga Sarwoko Martokusumo sangat mendukung dan berperan penting dalam kehidupannya. Berikut beberapa detail khusus tentang kehidupan pribadi dan keluarganya:
==== Kehidupan Pribadi ====
▲# '''Pendidikan dan Awal Karier:'''
#* Sarwoko menempuh pendidikan di Hollands Inlandsche School (H.I.S.) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Surakarta.
#* Melanjutkan ke Perguruan Umum Pendidik di Jakarta.
Baris 107 ⟶ 93:
# '''Peran dalam Kemerdekaan:'''
#* Aktif dalam Barisan Pelopor Istimewa, sebuah organisasi yang berkontribusi signifikan pada perjuangan kemerdekaan Indonesia.
#* Inisiatifnya dalam mengusulkan pembangunan Monas adalah salah satu kontribusi terbesarnya
====== Kehidupan Keluarga ======
|