Imperialisme media: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Imperialisme media''' adalah suatu proses di mana kepemilikan, struktur, serta distribusi [[konten]] suatu media dalam beberapa negara begitu berpengaruh pada negara-negara lain, tanpa adanya perlawanan dari negara-negara yang dipengaruhi. Penguasaan suatu negara terhadap negara lain dalam konteks ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan halus (''soft power''), bukan ''hard power'' dengan mengandalkan kekuatan militer.<ref>{{Cite journal|last=Malik|first=Dedy Djamaluddin|date=Oktober 2014|title=GLOBALISASI DAN IMPERIALISME BUDAYA DI INDONESIA|url=https://journal.budiluhur.ac.id/index.php/comm/article/download/26/11|journal=Communication|volume=5|issue=2}}</ref>
== Dominasi atas budaya populer ==
Baris 12 ⟶ 10:
== Diskursus ==
Diskursus tentang imperialisme media semakin menggeliat pada tahun 1970-an, khususnya di negara-negara Amerika Latin melalui para pemikirnya yaitu [[Antonio Paquali]], [[Luis Ramiro Beltran]], [[Mario Kaplun]], F. Rayyes Matta. Sementara itu, di Jerman muncul yang dinamakan [[Mazhab Frankfurt]] yang mencetuskan [[teori kritis]] terhadap [[ilmu sosial]], termasuk juga
== Melawan imperialisme media ==
|