Perang Politik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Perang politik''' merupakan penggunaan cara-cara politik yang bermusuhan untuk memaksa lawan melakukan keinginannya. Istilah politik ini memberikan gambaran berupa interaksi yang diperhitungkan antara pemerintah dan audiens target, termasuk pemerintah negara lain, militer, dan/atau masyarakat umum. Pemerintah menggunakan berbagai teknik untuk memaksa tindakan tertentu, sehingga memperoleh keuntungan relatif atas lawan. Propaganda memiliki banyak aspek dan tuj...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Perang politik''' merupakan penggunaan cara-cara politik yang bermusuhan untuk memaksa lawan melakukan keinginannya. Istilah politik ini memberikan gambaran berupa interaksi yang diperhitungkan antara pemerintah dan audiens target, termasuk bagaiman pemerintah negara lain, militer, dan/atau masyarakat umum. Pemerintah menggunakan berbagai teknik untuk memaksa tindakan tertentu, sehingga memperoleh keuntungan relatif atas lawan. Propaganda memiliki banyak aspek dan tujuan politik yang bermusuhan dan memaksa. Operasi psikologis ditujukan untuk tujuan militer strategis dan taktis dan mungkin ditujukan terhadap penduduk sipil dan militer yang bermusuhan. <ref>Smith, Paul A., On Political War (Washington: National Defense University Press, 1989), p. 7</ref>
Tujuan akhir dari peperangan politik adalah untuk mengubah pendapat dan tindakan lawan demi kepentingan satu negara tanpa menggunakan kekuatan militer. Jenis persuasi atau paksaan terorganisasi ini juga memiliki tujuan praktis untuk menyelamatkan nyawa dengan menghindari penggunaan kekerasan demi mencapai tujuan politik. Maka, peperangan politik juga melibatkan “seni untuk menghibur kawan dan mengecewakan lawan, untuk mendapatkan bantuan bagi kepentingan sendiri dan menyebabkan musuh menyerah”. Secara umum, peperangan politik dicirikan oleh niat permusuhan dan potensi eskalasi; tetapi hilangnya nyawa merupakan konsekuensi yang dapat diterima.<ref name=":0">{{Cite book|last=Codevilla|first=Angelo|last2=Seabury|first2=Paul|date=2006|title=War: Ends and Means|publisher=Potomac Books, Incorporated|isbn=978-1-57488-610-8|language=en}}</ref>
== Peralatan ==
Perang politik dimandaatkan oleh semua instrumen selain perang yang tersedia bagi suatu negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Alat terbaik dalam peperangan politik adalah “kebijakan efektif yang dijelaskan dengan tegas”, <ref name="
Peperangan politik juga mencakup kegiatan agresif yang dilakukan satu aktor untuk secara ofensif memperoleh keuntungan relatif atau kendali atas aktor lain. Antara negara-bangsa, hal ini dapat berakhir dengan perebutan kekuasaan atau asimilasi terbuka negara korban ke dalam sistem politik atau kompleks kekuasaan agresor. Hubungan agresor-korban ini juga terlihat antara pihak-pihak yang berseteru dalam suatu negara dan dapat melibatkan taktik-taktik seperti [[Asasinasi|pembunuhan]], aktivitas paramiliter, [[sabotase]], [[kudeta]], [[pemberontak|pemberontakan]], [[revolusi]], [[Gerilya|perang gerilya]], dan [[perang saudara]] .
== Cara Melakukan ==
Cara utama peperangan politik dilancarkan adalah melalui [[propaganda]] . Hakikat operasi ini dapat bersifat terbuka maupun terselubung. '''
# '''Penetrasi atau infiltrasi:''' infiltrasi yang disengaja terhadap kelompok politik dan sosial dalam negara korban oleh agresor dengan tujuan akhir untuk memperluas pengaruh dan kendali. Pihak agresor menyembunyikan tujuan akhirnya, yang melampaui sifat diplomasi yang berpengaruh dan melibatkan spionase.
# '''Disintegrasi atau atomisasi yang dipaksakan:''' "adalah hancurnya struktur politik dan sosial korban hingga tatanan moral nasional hancur dan negara tidak mampu menahan intervensi lebih lanjut". Pihak penyerang mungkin memanfaatkan ketegangan internal yang tak terelakkan antara kelompok politik, kelas, etnis, agama, ras, dan kelompok lainnya.
# '''Subversi dan pembelotan:''' Subversi adalah "pengurangan atau pemisahan loyalitas kelompok politik dan sosial yang signifikan dalam negara yang menjadi korban, dan pemindahan mereka ke tujuan politik atau ideologis agresor".
== Referensi ==
|