Rajegwesi, Pagerbarang, Tegal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Waryo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Kang Waryo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 35:
# Pemerintahan Kepala Desa Haryoto (2007-2013) ( Sumber: https://faridulansor.blogspot.com/)
# Pemerintahan Kepala Desa Tanuri (2013-2019)
# Pemerintahan Kepala Desa Sapuro, S.Pd. (2019-sekarang)
Menurut keterangan dari Bapak Tohari, selaku Sekdes, Desa Rajegwesi memiliki beberapa bidang tanah yaitu :
2. Dua bidang tanah ulayat yang diwakafkan untuk pemakaman umum yakni blok balekambang seluas 7.470 m2, dan blok makam mbah dulalit seluas 3.698 m2
3. Sebidang Tanah Kas Desa seluas 6,565 Ha, yabg dikelola oleh kepala desa dan perangkatnya menurut ketentuan yang berlaku, dan seluas 1.750 m2 digunakan untuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Rajegwesi. Kedepan mudah-mudahan TPS ini dapat dikelola secara maksimal, misalnya dengan memanfaatkan sampah organik menjadi bubur pakan maggot (larva lalat BSF). Yang kemudian maggotnya dapat dimanfaatkan untuk makan ternak, baik ayam maupun ikan.
Yang tak kalah uniknya lagi, pada 10 tahun terakhir komoditas pertanian di wilayah desa Rajegwesi dan sekitarnya banyak berubah dari hanya bertanam padi dan jagung saja menjadi sangat bervariasi. Bermacam-macam komoditi sayuran seperti cabe, tomat, gambas, timun, kacang panjang, kacang tanah dan yang lainnya ditanam di lahan pertanian di desa Rajegwesi. Adapula yang mencoba bercocok tanam tanaman buah seperti semangka dan melon dalam berbagai varietas. Geliat petani milenial pun semakin nampak bertumbuh.▼
▲Yang tak kalah uniknya lagi, pada 10 tahun terakhir komoditas pertanian di wilayah desa Rajegwesi dan sekitarnya banyak berubah dari hanya bertanam padi dan jagung saja menjadi sangat bervariasi. Bermacam-macam komoditi sayuran seperti cabe, tomat, gambas, timun, kacang panjang, kacang tanah dan yang lainnya ditanam di lahan pertanian di desa Rajegwesi. Adapula yang mencoba bercocok tanam tanaman buah seperti semangka dan melon dalam berbagai varietas. Geliat petani milenial pun semakin nampak bertumbuh. Nenurut penulis, mungkin saja ketertarikan warga untuk mencoba bercocok tanam sayuran lain seperti kubis, bayam, kangkung akan segera menjadi kenyataan, mengingat kreativitas warga petani yang kuat.
Satu lagi yang unik di desa Rajegwesi TEMPE GORENGE KEMLETHIK. Bagi para pelancong/pemudik yang kebetulan lewat di jalur/jalan Jatibarang - Margasari (arah bumiayu/purwokerto) pada pukul 23.00 WIB, jangan lupa mampir dulu di desa Rajegwesi, madang/nikmati dulu SEGA GODONG JATI plus TEMPE GORENG SING KEMLETHIK. Ada 2 tempat yang bisa anda kunjungi yakni SEGA WARSA (berlokasi di selatan gerbang masuk desa Rajegwesi) dan PONGGOL JATI MAS WAWAN (berlokasi di sebelah barat Masjid Baiturrohim 1 atau Masjid Lama). Bisa makan di tempat, bisa juga dibrengkos (baca : dibungkus) pakai godong jati. Kalau kepengin goreng sendiri di rumah, beli tempe yang mentahan juga bisa di TEMPE PINUK (lokasi sebelah selatan/dekat dengan lokasi PONGGOL JATI MAS WAWAN), tapi gerainya buka di siang hari ya?. Selamat menikmati dan selamat mencoba.
|