Lokomotif D14: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danisharsa2012 (bicara | kontrib)
 
Baris 38:
Desain lokomotif ini cocok dioperasikan di lintas lokal dan jalur pegunungan, seperti jalur [[Bogor]]-[[Sukabumi]]-[[Cianjur]] hingga [[Bandung]] dan jalur [[Bogor]]-Sukabumi. Dalam buku berjudul ''Indonesian Steam Locomotives in Action'' karya A. E. Durrant, menampilkan foto lokomotif "D 14 13" saat keluar dari mulut [[Terowongan Lampegan]] dari [[Jakarta]] menuju [[Cianjur]] dan [[Bandung]].
 
Dalam pengoperasiannya, lokomotif dengan tipe gandar 2-8-2T ini juga melayani kereta langsir. Sebelumnya, terdapat 24 buah lokomotif D14 di [[Indonesia]] dan tersebar di [[depo lokomotif]]: [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] dan [[Stasiun Bogor|Bogor]] (11 buah), [[Stasiun Cianjur|Cianjur]] (8 buah), [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]] (3 buah), dan [[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]] (2 buah). Namun dari 24 buah lokomotif D14 tersebut, berdasarkan data ''PNKA Power Parade'' pada tahun 1970, A. E. Durrant menyebutkan, "Perusahaan Nasional Kereta Api tersebut tinggal memiliki 23 unit D14". Jumlah itu kian menyusut, terlebih dengan kedatangan satu persatu [[KRL]] di lintasan [[Jabodetabek|Jabotabek]].
 
=== Unit yang dilestarikan ===