Museum Ne' Gandeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Silentwinner (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Silentwinner (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 40:
 
== Lokasi ==
Museum Ne’ Gandeng berada di Desa Palangi, [[Sa'dan, Toraja Utara|Kecamatan Sa’dan Balusu]], [[Kabupaten Toraja Utara]], [[Sulawesi Selatan|Provinsi Sulawesi Selatan]]. Lokasi ini dapat dicapai dengan melalui [[Jembatan]] Ne' Gandeng. Jembatan ini dibangun oleh Yayasan Keluarga Besar Ne' Gandeng.<ref name=":0" /> Museum Ne' Gandeng dapat dicapai dari [[Kota Makassar]] dengan jarak tempuh sejauh 315 [[kilometer]]. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke Kecamatan Sa'dan Bulusu dan diteruskan lagi menuju ke Desa Palangi.<ref name=":2" /> Selain itu, Museum Ne' Gandeng juga dapat dicapai melalui [[Rantepao, Toraja Utara|Rantepao]] dengan jarak tempuh sejauh 10 kilometer.<ref name=":1" />
 
Untuk mencapai Museum Ne' Gandeng harus melalui Jembatan Ne' Gandeng yang dibangun oleh Yayasan Keluarga Besar Ne' Gandeng. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke Kecamatan Sa'dan Bulusu dan diteruskan lagi menuju ke Desa Palangi. Selain itu, Museum Ne' Gandeng juga dapat dicapai melalui Rantepao dengan jarak tempuh sejauh 10 kilometer. Museum Ne' Gandeng melingkupi areal keseluruhan bangunan berbentuk rumah adat Toraja, yang selain menjadi tempat wisata, juga merupakan tempat upacara adat bagi masyarakat setempat. Museum Ne' Gandeng berada dalam kepemilikan dan pengelolaan dari Keluarga Besar Ne' Gandeng yang didirikan dengan tujuan untuk memberitahukan dan menyebarkan pengetahuan tentang budaya Toraja kepada masyarakat umum.<ref>{{Cite web|last=Wajdi Muhammad|first=Farid|date=2024-07-15|title=Mengakrabi Musuem Sulawesi-Selatan|url=https://palontaraq.id/2024/06/15/mengakrabi-museum-di-sulawesi-selatan-3/|website=Palontoraq|access-date=2024-12-22}}</ref>
 
== Koleksi ==
Museum Ne' Gandeng terdiri dari beberapa bangunan dengan gaya [[arsitektur]] [[Tongkonan]]. Di bagian belakang museum terdapat sebuah [[taman]] yang luas dan beragam jenis pepohonan yang tersebar di dekat kompleks museum ini.<ref name=":2" /> Di dalam Museum Ne' Gandeng terdapat beragam jenis [[batu]] [[menhir]] dengan berbagai ukuran yang berbeda-beda. Batu Menhir ini terkumpul dari hasil pelaksanaan upacara [[pemakaman]] yang sering dilakukan oleh [[masyarakat]] [[Suku Toraja|Toraja]] ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Di dalam Museum Ne' Gandeng juga terdapat [[patung]] Ne’ Gandeng, patung [[kerbau]], dan [[gong]] belang.<ref name=":1" /> Selain koleksi benda-benda bersejarah, Museum Ne' Gandeng juga memiliki [[pondok]]-pondok yang bentuknya menyerupai [[Rumah tradisional|rumah adat]] Toraja yaitu [[Tongkonan]].<ref name=":3" />
[[Berkas:Museum Ne`Gandeng Toraja 04.jpg|kiri|jmpl|Tongkonan dan Alangsura` yang Berada di Museum Ne`Gandeng ]]
'''Tongkonan''' dikenal sebagai rumah adat Tradisional suku Toraja adalah bangunan rumah adat, yang mempunyai fungsi dan peranan penting dalam kehidupan dan proses perkembangan dan pertumbuhan pranata sosial Budaya Orang Toraja. Tongkonan sebagai rumah adat tradisional adalah rumah kediaman yang diberi fungsi, tugas dan kewajiban. Tugas kewajiban beserta fungsinya adalah dalam tugas pemerintahan, sosial dan budaya serta keagamaan. Tongkonan tersebut bukanlah milik perorangan, tetapi milik satu kelompok keluarga atau marga Tongkonan sifatnya dinamis dan demokratis oleh karena.