Agus Subiyanto: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Kesukaannya akan Musik: Menambahkan Rujukan Terpercaya |
|||
Baris 109:
Pada tahun 1984, ketika ia masih SMA, ia menerima kabar tentang ayahnya, berpangkat [[Sersan Kepala]], yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas, tertabrak mobil boks di Jalan Pramuka, [[Bandung]], ketika sedang menaiki sepeda motornya ke tempat kerjanya di Jalan Halmahera, dan itu membuatnya merasa kandas cita-citanya untuk masuk [[Akademi Militer]], karena dengan ketiadaan figur seorang ayah, ia kehilangan orang yang bisa membina dan membiayainya. Ia harus tetap melanjutkan hidup bersama adik-adik dan ibu tirinya, dengan mengandalkan uang pensiunan ayahnya.{{Sfn|Subiyanti, S.E., M.Si.|2021|p=17-30}}<ref>{{Cite web|title=Kisah Letjen Agus Subiyanto Ditinggal Orang Tua Semasa Kecil hingga Ditendang Polisi Militer|url=https://nasional.sindonews.com/read/979339/14/kisah-letjen-agus-subiyanto-ditinggal-orang-tua-semasa-kecil-hingga-ditendang-polisi-militer-1672031579|website=SINDOnews Nasional|language=id-ID|access-date=2024-01-11}}</ref>
Walaupun ia jago berkelahi dan mengenal hampir semua pentolan [[Premanisme|preman]] di Cimahi, [[Jenderal (Indonesia)|Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] Agus Subiyanto pantang berkelahi dengan keroyokan dan lebih memilih bertanding satu lawan satu, layaknya seorang lelaki sejati. Pelarian dari gundah gulana lainnya adalah kegiatan bermusik sehingga ia membentuk sebuah band bernama '''TRAF (Tunggul Sitompul, Rudi, Agus dan Fianita)'''. Rudi adalah kakak kelasnya di [[SMA Negeri 13 Bandung|SMA Cimindi]], sedangkan Tunggul Sitompul dan Fianita berasal dari [[SMA Negeri 2 Cimahi]], dimana posisi [[Jenderal (Indonesia)|Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] Agus Subiyanto adalah sebagai bass.<ref
Di bangku SMA itu pula, ia sempat beberapa kali dimarahin oleh Ibu Paigah, guru Kimia di [[SMA Negeri 13 Bandung|SMA Cimindi]] , karena belum membayar SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), karena uang yang diberikan orang tuanya dipakainya untuk naik angkot dengan pujaan hatinya serta dibelikan makanan dan minuman selama mereka bepergian berdua ke [[Bandung]], dan kadang-kadang pergi nonton bioskop di Bioskop Nusantara dan Palaguna.{{Sfn|Subiyanti, S.E., M.Si.|2021|p=17-30}}
Baris 116:
Kecintaannya pada musik, mulai dipupuk ketika [[Jenderal (Indonesia)|Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] Agus Subiyanto berkenalan dengan group musik [[The Beatles]], yang walaupun ketika ia beranjak SMP, group itu telah bubar. Salah satu lagu yang disukainya adalah lagu berjudul [[I Saw Her Standing There|''"I Saw Her Standing There"'']], dari album [[Please Please Me|''Please Please Me'']]. Lagu itu bercerita tentang orang yang sedang kasmaran pada gadis usia belasan, sehingga serasa lagu itu mewakili jiwa remajanya yang bergejolak.{{Sfn|Subiyanti, S.E., M.Si.|2021|p=33-48}}
Terbentuknya group band TRAF, berawal dari seringnya [[Jenderal (Indonesia)|Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] Agus Subiyanto bertandang ke rumah Robi anak [[SMA Negeri 2 Cimahi]], teman satu SMPnya dulu yang juga merupakan kakak kandung dari [[Rida Farida]], dari kelompok vokal [[Rida Sita Dewi]]. TRAF tampil untuk pertama kalinya pada ajang festival musik yang diadakan di Lapangan Banciang, [[Cimahi]]. Dalam penampilan perdananya, mereka ditonton tidak kurang dari 100 orang dan membawakan lagu-lagu bergenre rock dari [[Nicky Astria]] dengan lagu antara lain [[Jarum Neraka]], [[Misteri Cinta (album)|Misteri Cinta]] dan [[Young Turks|''Young Turks'']]. Sejak saat itu, band ini banyak mendapat tawaran manggung di seputaran [[Cimahi]], dari kelas pentas seni di sekolah hingga acara 17 Agustusan.{{Sfn|Subiyanti, S.E., M.Si.|2021|p=33-48}}<ref name=":0" />
=== Menjabat Kasad ===
|