Suku Toba (Indian): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat artikel baru yang berjudul 'Suku Toba (Indian) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Memperbaharui kata 'Toba-Qom' menjadi 'Bahasa Toba Qom' dan membuat tautan. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 20:
| pop3 = 86
| ref3 = <ref name="Censo2012">{{cite web |url=http://inecloud.ine.gob.bo/owncloud/index.php/s/w2ZCFwI7qJrwTwD/download |title=Censo de Población y Vivienda 2012 Bolivia Características de la Población |page=29 |website=Instituto Nacional de Estadística, República de Bolivia |access-date=2020-03-27 |archive-date=2021-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210801173154/https://inecloud.ine.gob.bo/owncloud/index.php/s/w2ZCFwI7qJrwTwD/download |url-status=dead }}</ref>
| languages = [[Bahasa Toba
| related_groups = Guaicurua
}}
Baris 27:
Pada tahun 2010, sebuah protes bersejarah untuk hak atas tanah terjadi di provinsi Formosa ketika pemerintah mengumumkan akan membangun sebuah universitas di atas tanah yang adat suku Qom. Setelah pemblokiran jalan Rute Nasional 86 oleh masyarakat Toba, polisi Argentina melakukan kekerasan. Hal itu memakan dua korban tewas, satu seorang suku Toba dan satunya lagi seorang polisi. Protes itu memicu kontroversi dan atensi nasional. Dipimpin oleh kepala suku Félix Díaz, masyarakat adat Qom bersinergi dengan kelompok-kelompok masyarakat adat lainnya, mereka mendirikan organisasi Qopiwini dan membangun sebuah perkemahan di tengah kota Buenos Aires untuk melanjutkan aksi protes agar mendapatkan keadilan. Meskipun protes tersebut telah mendapatkan dukungan dari seniman terkenal seperti Gustavo Cordera, serta organisasi internasional seperti Amnesti Internasional dan Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika, namun perjuangan Qom untuk mendapatkan hak atas tanah mereka dan kasus Formosa masih terus berlanjut.
==Referensi==
{{reflist}}
|