Panbers: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 34:
Di Surabaya mereka kerap bermain di berbagai panggung hiburan dan acara-acara pesta dengan bayaran seadanya dan tanpa berpikir popularitas. Mereka pun belum berkarya sama sekali selain hanya sebagai pemain musik yang menyanyikan lagu orang, termasuk lagu Batak: ''“A Sing Sing So”'' dan ''“Butet”'' yang sudah populer waktu itu. Di awal tahun ’70 Benny sudah berpikir bahwa ia tak bisa jadi apa-apa kalau tidak mencipta lagu. Di situlah ia mulai menciptakan sendiri yang dimulai dengan lagu ''“Awal dan Cinta”''.
 
Menjelang tahun 1969 mereka pindah ke Jakarta mengikuti mutasi sang ayah. Soen Ing memutuskan untuk undur diri karena ingin hendak meneruskan sekolahnya ke [[StockholmOslo]], [[SwediaNorwegia]] sekaligus menikah dengan gadis SwediaNorwegia dan telah memiliki 12 orang anak. Sedangkan dengan dua orang itu, Hans dan Benny sudah tamat [[SMA]] sementara kedua adiknya masih SMA. Kepindahan itu membuat mereka berpikir ingin mencoba meraih kesuksesan melebihi yang mereka dapatkan di Surabaya. Namun waktu itu ayah mereka masih meminta harus tetap kuliah, sehingga mereka bermain musik hanya sekadar hobi. Ke mana-mana menjalankan hobi, termasuk waktu main di pesta-pesta Batak, di pesta-pesta sekolah, dan di Taman Ria ([[Monas]]).<ref name="tobadreams.wordpress.com"/>
 
Pada tanggal [[25 Januari]] [[1969]] nama Panjaitan Bersaudara secara resmi disingkat menjadi Panbers. Dalam formasi yang baru ini namun tinggal empat orang yang vocal tersebut Benny tetap sebagai penyanyi utama dan merangkap sebagai memegang alat musik rhythm gitar, Hans pada lead gitar dan menjadi penyanyi, Doan pada bass gitar dan menjadi penyanyi, dan Asido pada drum dan menjadi penyanyi. Dengan mengibarkan bendera Panbers, mereka mencoba merintis karier di ibu kota. Di [[Jakarta]] mereka yang belum terkenal ini memulai usahanya dari mengisi acara-acara hiburan di pesta sekolah dan pesta anak muda yang kala itu dikenal dengan 'Pesta Dayak'. Juga di perusahaan-perusahaan atau pesta perkawinan. Dengan modal tekad yang bulat serta perjuangan yang gigih mereka mencoba mencipta lagu dan membawakannya di pesta-pesta masa itu. Satu nomor yang tak henti mereka bawakan adalah ''Akhir Cinta'', sebuah nomor yang melodius yang tiada bosan mereka hantarkan di mana saja mereka mengadakan pertunjukan. Lewat nomor tersebut pulalah nama Panbers mulai dikenal dan membuat era baru dalam dunia musik Indonesia.