Hiperlipidemia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 41:
==Klasifikasi==
==Pemeriksaan/Diagnosis==
Orang dewasa berusia 20 tahun ke atas harus memeriksakan kolesterol setiap empat hingga enam tahun.[35] Kadar serum kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), kolesterol High Density Lipoprotein (HDL), dan trigliserida biasanya diuji dalam pengaturan perawatan primer menggunakan panel lipid.[36] Kadar kuantitatif lipoprotein dan trigliserida berkontribusi terhadap stratifikasi risiko penyakit kardiovaskular melalui model/kalkulator seperti Framingham Risk Score, ACC/AHA Atherosclerotic Cardiovascular Disease Risk Estimator, dan/atau Reynolds Risk Scores. Model/kalkulator ini juga dapat memperhitungkan riwayat keluarga (penyakit jantung dan/atau kolesterol darah tinggi), usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh, riwayat medis (diabetes, kolesterol tinggi, penyakit jantung), kadar CRP sensitivitas tinggi, skor kalsium arteri koroner, dan indeks ankle-brachial.[37] Stratifikasi kardiovaskular selanjutnya menentukan intervensi medis apa yang mungkin diperlukan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di masa mendatang.[38]
 
===Kolesterol total===
Jumlah gabungan LDL dan HDL. Kolesterol total yang lebih tinggi dari 240 mg/dL tidak normal, tetapi intervensi medis ditentukan oleh pemecahan kadar LDL dan HDL.[39]
 
===Kolesterol LDL===
LDL, yang umumnya dikenal sebagai "kolesterol jahat", dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.[40][41] Kolesterol LDL mengangkut partikel kolesterol ke seluruh tubuh, dan dapat menumpuk di dinding arteri, membuatnya keras dan sempit.[42] Kolesterol LDL diproduksi secara alami oleh tubuh, tetapi mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dapat meningkatkan kadar LDL.[43] Kadar LDL yang tinggi dikaitkan dengan diabetes, hipertensi, hipertrigliseridemia, dan aterosklerosis. Dalam panel lipid puasa, LDL yang lebih besar dari 160 mg/dL tidak normal.[37][39]
 
===Kolesterol HDL===
HDL, juga dikenal sebagai "kolesterol baik", dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.[41] Kolesterol HDL membawa kolesterol dari bagian tubuh lain kembali ke hati dan kemudian membuang kolesterol dari tubuh.[44] Kolesterol HDL dapat dipengaruhi oleh faktor genetik atau yang didapat, termasuk penggunaan tembakau, obesitas, kurang aktivitas, hipertrigliseridemia, diabetes, pola makan tinggi karbohidrat, efek samping obat (beta-blocker, steroid androgenik, kortikosteroid, progestogen, diuretik thiazide, derivatif asam retinoat, estrogen oral, dll.) dan kelainan genetik (mutasi ApoA-I, LCAT, ABC1).[37] Kadar rendah didefinisikan sebagai kurang dari 40 mg/dL.[39][45]
 
===Trigliserida===
Kadar trigliserida merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular dan/atau sindrom metabolik.[37] Asupan makanan sebelum pengujian dapat menyebabkan kadar meningkat, hingga 20%. Kadar normal didefinisikan sebagai kurang dari 150 mg/dL.[46] Batas tinggi didefinisikan sebagai 150 hingga 199 mg/dL.[46] Kadar tinggi berada di antara 200 dan 499 mg/dL.[46] Lebih dari 500 mg/dL didefinisikan sebagai sangat tinggi,[46] dan dikaitkan dengan pankreatitis dan memerlukan perawatan medis.[47]
 
===Usia skrining===
Organisasi kesehatan tidak memiliki konsensus tentang usia untuk memulai skrining hiperlipidemia.[37] CDC merekomendasikan skrining kolesterol sekali antara usia 9 dan 11 tahun, sekali lagi antara usia 17 dan 21 tahun, dan setiap 4 hingga 6 tahun pada usia dewasa.[48] Dokter mungkin menyarankan pemeriksaan yang lebih sering bagi orang dengan riwayat keluarga serangan jantung dini, penyakit jantung, atau jika anak menderita obesitas atau diabetes.[48] USPSTF menyarankan pria berusia lebih dari 35 tahun dan wanita berusia lebih dari 45 tahun untuk menjalani pemeriksaan.[49][50] NCE-ATP III menyarankan semua orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun untuk menjalani pemeriksaan karena dapat menyebabkan perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko penyakit lain.[51] Namun, pemeriksaan harus dilakukan bagi mereka yang diketahui menderita PJK atau kondisi yang setara dengan risiko (misalnya Sindrom Koroner Akut, riwayat serangan jantung, Angina Stabil atau Tidak Stabil, Serangan Iskemik Transien, Penyakit arteri perifer yang berasal dari aterosklerosis, revaskularisasi koroner atau arteri lainnya).[37]
 
===Frekuensi pemeriksaan===
Orang dewasa berusia 20 tahun ke atas harus memeriksakan kolesterol setiap empat hingga enam tahun,[35] dan sebagian besar pedoman pemeriksaan merekomendasikan pemeriksaan setiap 5 tahun.[37] USPSTF merekomendasikan peningkatan frekuensi bagi orang dengan risiko tinggi penyakit jantung koroner, yang dapat ditentukan menggunakan skor risiko penyakit kardiovaskular.[50]
 
==Penanganan==
Penatalaksanaan hiperlipidemia meliputi pemeliharaan berat badan normal, peningkatan aktivitas fisik, serta penurunan konsumsi karbohidrat olahan dan gula sederhana. [[Obat resep]] dapat digunakan untuk mengobati beberapa orang yang memiliki [[faktor risiko]] signifikan seperti [[penyakit kardiovaskular]], kolesterol LDL lebih dari 190 mg/dL, atau diabetes. Terapi pengobatan yang umum adalah golongan [[statin]].<ref name="michos">{{cite journal | vauthors = Michos ED, McEvoy JW, Blumenthal RS | title = Lipid Management for the Prevention of Atherosclerotic Cardiovascular Disease | journal = The New England Journal of Medicine | volume = 381 | issue = 16 | pages = 1557–1567 | date = October 2019 | pmid = 31618541 | doi = 10.1056/NEJMra1806939 | s2cid = 204756336 | editor-first = John A. | editor-last = Jarcho }}</ref><ref name=":10">{{Cite journal|last=Harrison|first=Tinsley R.| name-list-style = vanc |date=1951|title=Principles of Internal Medicine|journal=Southern Medical Journal|volume=44|issue=1|pages=79|doi=10.1097/00007611-195101000-00027|issn=0038-4348}}</ref>