Fadly: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
== Kehidupan pribadi ==
Fadly lahir dengan nama Adji Raden Sajid Fadly pada 10 Juni 1944 di Muara Ancalong, Samarinda. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Gigi [[Universitas Airlangga]], yang diselesaikannya pada tahun 1968. Setelah meraih gelar sarjana, Fadly berangkat ke Jakarta dan membuka praktek sebagai [[dokter gigi]], sekaligus menjadi dosen di [[Universitas Indonesia]]. Ia juga merintis karier di dunia hiburan sebagai foto model dan peragawan, dengan tergabung dalam Virus Grup.
Fadly yang tidak pernah bercita-cita menjadi pemain film, awalnya menolak ajakan [[Wim Umboh]] untuk bermain dalam film ''Biarlah Aku Pergi'' (1971) dan ''Mama'' (1972). Namun, tawaran dari beberapa produser film datang bertubi-tubi, dan sejak saat itu, Fadly mulai berpikir tentang dunia film. Pada tahun 1973, ia kembali mendatangi Wim Umboh dan akhirnya tampil sebagai pemain utama dalam ''Tokoh'' (1973). Ia kemudian membintangi berbagai film lainnya, seperti ''Dikejar Dosa'' (1974), ''Demi Cinta'' (1974), ''Mencari Ayah'' (1974), ''Setulus Hatimu'' (1974), ''Malam Pengantin'' (1975), ''Cinta Rahasia'' (1976), ''Operasi Tinombala'' (1977), ''Pahitnya Cinta Manisnya Dosa'' (1978), dan lain-lain. Fadly juga turut berperan dalam film ''Ira Maya Si Anak Tiri'' (1979).
Meskipun jarang tampil, Fadly masih muncul sesekali di layar bioskop, termasuk dalam film ''Merenda Hari Esok'' (1981). Selain itu, ia tampil dalam beberapa sinetron, di antaranya ''Jendela Rumah Kita'', dan juga dalam ''Trauma Marisa'' (1994), serta proyek lainnya. Karier di dunia film membuatnya memilih untuk menutup praktek dokter gigi. Di luar dunia hiburan, Fadly terjun ke dunia usaha di bidang meubel ukir, di mana desain-desainnya kebanyakan dikerjakan sendiri.
== Filmografi ==
|