Said Agil Husin Al Munawar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 83:
 
=== Penggalian di komplek Prasasti Batutulis ===
Pada awal Agustus 2002, ia menyuruh orang melakukan penggalian di komplek [[prasasti Batutulis]]. Dimana dirinya meyakini berdasarkan petunjuk mimpi (dalam tradisi sufistik Naqsabandiyah yang diadopsi Agil, dikenal dengan konsep Ilham),<ref>{{Cite journal|last=Bahri|first=Saiful|last2=Ramadhan|first2=Firdaus|last3=Reihannisa|first3=Indhina|date=2015-06-30|title=Kualitas Perairan Situ Gintung, Tangerang Selatan|url=https://doi.org/10.24252/bio.v3i1.561|journal=Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi|volume=3|issue=1|pages=16–22|doi=10.24252/bio.v3i1.561|issn=2302-1616}}</ref> bahwa di bawah prasasti tersebut tersimpan harta karun peninggalan zaman Prabu Siliwangi untuk membayar seluruh hutang negara yang hampir bangkrut. Sebesar hampirkisaran Rp 1.500 triliun atau USD 240 juta (dengan konversi 1 USD ke IDR diangka Rp 6500, sejak awal Agil menjabat) peninggalan [[Orde Baru]]. Saat itu, banyak protes dari kalangan arkeologi, namun pemerintah merespon dengan kurang menanggapi. Lalu, setelah dilakukan penggalian selama dua minggu dibawah pengawasan Agil, kegiatan tersebut dihentikan dan menghasilkan jejak galian tanah sepanjang 5 m, lebar 1 m, dan kedalaman 2 m tanpa temuan emas. Setelah berita hasil penggalian menyebar, demonstrasi dan kecaman datang dari masyarakat luas yang menghendaki Prof Agil untuk mengundurkan diri dari posisi menteri. Namun, Agil tetap bertahan pada posisinya hingga berakhir masa tugasnya.
 
=== Kasus Penyelewengan Dana Haji===