Lovastatin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 105:
Lovastatin dipatenkan pada tahun 1979 dan disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 1987.<ref name=Fis2006>{{cite book | vauthors = Fischer J, Ganellin CR |title=Analogue-based Drug Discovery |date=2006 |publisher=John Wiley & Sons |isbn=9783527607495 |page=472 |url=https://books.google.com/books?id=FjKfqkaKkAAC&pg=PA472 }}</ref> Obat ini tercantum dalam [[Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]].<ref name="WHO22nd">{{cite book | vauthors = ((World Health Organization)) | title = World Health Organization model list of essential medicines: 22nd list (2021) | year = 2021 | hdl = 10665/345533 | author-link = World Health Organization | publisher = World Health Organization | location = Geneva | id = WHO/MHP/HPS/EML/2021.02 | hdl-access=free }}</ref> Obat ini tersedia sebagai [[obat generik]].<ref name=AHFS2019/>
==Sejarah==
[[Image:Pleurotus ostreatus JPG7.jpg|thumb|left|''Pleurotus ostreatus'' ([[jamur tiram]]), secara alami mengandung hingga 2,8% lovastatin berdasarkan berat kering.<ref name="pmid12622228">{{cite journal | vauthors = Alarcón J, Aguila S, Arancibia-Avila P, Fuentes O, Zamorano-Ponce E, Hernández M | title = Production and purification of statins from Pleurotus ostreatus (Basidiomycetes) strains | journal = Zeitschrift für Naturforschung C | volume = 58 | issue = 1–2 | pages = 62–64 | date = Jan–Feb 2003 | pmid = 12622228 | doi = 10.1515/znc-2003-1-211 | s2cid = 29392568 | doi-access = free }}</ref>]]
 
Kompaktin dan lovastatin, produk alami dengan efek penghambatan kuat pada HMG-CoA reduktase, ditemukan pada tahun 1970-an, dan mulai dikembangkan secara klinis sebagai obat potensial untuk menurunkan kolesterol LDL.[21][22]
 
Pada tahun 1982, beberapa penelitian klinis skala kecil terhadap lovastatin, produk alami turunan poliketida yang diisolasi dari Aspergillus terreus, dilakukan pada pasien berisiko sangat tinggi, yang menunjukkan penurunan kolesterol LDL yang dramatis, dengan sangat sedikit efek samping. Setelah penelitian keamanan hewan tambahan dengan lovastatin tidak menunjukkan toksisitas seperti yang diduga terkait dengan kompaktin, penelitian klinis dilanjutkan.
 
Uji coba skala besar mengonfirmasi keefektifan lovastatin. Tolerabilitas yang diamati terus menunjukkan hasil yang sangat baik, dan lovastatin disetujui oleh FDA AS pada tahun 1987.[23] Ini adalah statin pertama yang disetujui oleh FDA.[24]
 
Lovastatin juga diproduksi secara alami oleh jamur tingkat tinggi tertentu, seperti Pleurotus ostreatus (jamur tiram) dan jamur Pleurotus spp. yang berkerabat dekat.[25] Penelitian tentang efek jamur tiram dan ekstraknya terhadap kadar kolesterol hewan laboratorium telah dilakukan secara ekstensif,[26][27][25][28][29][30][31][32][33][34][35][36] meskipun efeknya telah dibuktikan pada sejumlah kecil subjek manusia.[37]
 
Pada tahun 1998, FDA melarang penjualan suplemen makanan yang berasal dari beras ragi merah, yang secara alami mengandung lovastatin, dengan alasan bahwa produk yang mengandung agen resep memerlukan persetujuan obat.[38] Hakim Dale A. Kimball dari Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utah, mengabulkan mosi yang diajukan oleh produsen Cholestin, Pharmanex, bahwa larangan yang dikeluarkan lembaga tersebut melanggar Undang-Undang Kesehatan dan Pendidikan Suplemen Makanan tahun 1994 karena produk tersebut dipasarkan sebagai suplemen makanan, bukan obat.[39]
 
[[Image:Lovastatin2.png|180px|thumb|right|Model bulat dan tongkat lovastatin]]
 
Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar kolesterol berlebih ke jumlah yang konsisten dengan pemeliharaan fungsi tubuh normal. Kolesterol disintesis secara biologis dalam serangkaian lebih dari 25 reaksi enzimatik terpisah yang awalnya melibatkan tiga kondensasi unit asetil-CoA berturut-turut untuk membentuk senyawa enam karbon 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG CoA). Ini direduksi menjadi mevalonat dan kemudian diubah dalam serangkaian reaksi menjadi isoprena yang merupakan blok pembangun skualena, prekursor langsung sterol, yang disiklisasi menjadi lanosterol (sterol termetilasi) dan selanjutnya dimetabolisme menjadi kolesterol. Sejumlah upaya awal untuk memblokir sintesis kolesterol menghasilkan agen yang menghambat jalur biosintesis antara lanosterol dan kolesterol di akhir. Langkah pembatas laju utama dalam jalur tersebut berada pada tingkat enzim mikrosomal yang mengkatalisis konversi HMG CoA menjadi asam mevalonat, dan telah dianggap sebagai target utama untuk intervensi farmakologis selama beberapa tahun.[15]
 
HMG CoA reduktase terjadi di awal jalur biosintesis dan merupakan salah satu langkah pertama yang berkomitmen untuk formulasi kolesterol. Penghambatan enzim ini dapat menyebabkan akumulasi HMG CoA, zat antara yang larut dalam air yang kemudian dapat dengan mudah dimetabolisme menjadi molekul yang lebih sederhana. Penghambatan reduktase ini akan menyebabkan akumulasi zat antara lipofilik dengan cincin sterol formal.
 
Lovastatin adalah penghambat spesifik pertama HMG CoA reduktase yang menerima persetujuan untuk pengobatan hiperkolesterolemia. Terobosan pertama dalam upaya untuk menemukan penghambat HMG CoA reduktase yang kuat, spesifik, dan kompetitif terjadi pada tahun 1976, ketika Endo et al. melaporkan penemuan mevastatin, metabolit jamur yang sangat fungsional, diisolasi dari kultur Penicillium citrium.[40]
 
==Kegunaan dalam medis==
==Efek samping==