Penumpang gelap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
Penumpang gelap di kolong roda pesawat menghadapi banyak risiko kesehatan, seperti terluka ketika [[Roda pendaratan|kolong pesawat]] ditarik, [[tinitus]], [[Ketulian|tunarungu]], [[hipotermia]], hipoksia, [[radang dingin]], [[asidosis]], atau terjatuh saat pintu kolong terbuka kembali.<ref name="BBC">{{Cite news|last=Kelly|first=Jon|date=September 13, 2012|title=How often do plane stowaways fall from the sky?|url=https://www.bbc.co.uk/news/magazine-19562101|work=[[BBC News]]|access-date=September 13, 2012}}</ref> Kolong roda pendaratan tidak dilengkapi dengan pemanas, tekanan, atau oksigen, yang sangat penting untuk bertahan hidup di ketinggian.<ref name="BBC" /> Menurut para ahli, pada {{Convert|18000|ft|m}}, hipoksia menyebabkan [[Prasinkop|pusing]], lemah, [[gangguan penglihatan]] dan [[tremor]]. Pada {{Convert|22000|ft|m}} kadar oksigen dalam darah menurun dan orang tersebut akan kesulitan untuk tetap sadar.<ref name="BBC" /> Di atas {{Convert|33000|ft|m}} paru-paru mereka memerlukan tekanan buatan agar dapat berfungsi normal.<ref name="BBC" /> Suhu bisa turun hingga {{Convert|-63|°C|°F}} yang menyebabkan hipotermia parah.<ref name="BBC" /> Penumpang gelap yang berhasil lolos dari maut akibat tertimpa roda pendaratan yang ditarik atau terbunuh oleh kondisi yang mematikan kemungkinan besar akan pingsan ketika pintu kompartemen terbuka kembali saat pesawat mendarat lalu jatuh beberapa ribu kaki dan meninggal.<ref name="BBC" />
David Learmount, pakar penerbangan dari [[Flight International]], mengatakan kepada ''[[BBC News|BBC]]'' tentang banyaknya ketidaktahuan atas persoalan ini. Ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang mau mengambil risiko melakukan perjalanan seperti itu jika ia paham bahayanya demikian.<ref name="BBC"
Di samping risiko yang ditimbulkan ini, penumpang gelap pesawat juga dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain karena peralatan yang terkena dampak mengalami gangguan atau kerusakan, sementara biaya perbaikan peralatan sangat mahal, dan menyebabkan penutupan landasan pacu. Pada tahun 1994, pada [[Samoa Airways|penerbangan PH844]] ditemukan jasad penumpang gelap laki-laki yang telah meninggal dunia dan menghalangi roda pendaratan sisi kanan. Setelah 3,5 jam melakukan manuver untuk mengeluarkan badan pesawat, pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat dengan hanya menggunakan roda di moncong dan roda kiri.<ref>{{Cite news|date=September 15, 1994|title=Dead Stowaway Found After Emergency Landing|url=https://www.latimes.com/archives/la-xpm-1994-09-15-mn-38767-story.html|work=Los Angeles Times|archive-url=|access-date=September 13, 2024}}</ref> Angkatan udara negara lain membantu memindahkan pesawat yang rusak dari landasan pacu.<ref>{{Cite web|date=September 13, 2024|title=Samoa Plane|url=https://digitalpasifik.org/items/631986|website=digitalpasifik.org}}</ref>
|