Leopold III dari Belgia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kayanad (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
Kayanad (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source pranala ke halaman disambiguasi
Baris 66:
Pada tanggal 10 Mei 1940, [[Wehrmacht]] menyerbu Belgia. Pada hari pertama serangan, benteng utama Belgia, [[Benteng Eben-Emael]], berhasil direbut melalui operasi terjun payung yang berani dan perimeter pertahanan berhasil ditembus sebelum pasukan Prancis atau Inggris dapat tiba. Setelah pertempuran singkat yang akhirnya melibatkan pasukan dari keempat pihak yang bertikai, Belgia kewalahan menghadapi Jerman yang secara jumlah lebih unggul dan lebih siap.
 
Namun, kegigihan Belgia mencegah [[Pasukan Ekspedisi Inggris (Perang Dunia II)|Pasukan Ekspedisi Inggris]] dari pengepungan dan terputus dari pantai, sehingga memungkinkan [[Evakuasi Dunkirk|evakuasi dari Dunkirk]]. [[Alan Brooke]] yang memimpin Korps II BEF berpikir bahwa Divisi Belgia ke-10 berada di tempat yang salah dan ingin ditempatkan di utara Brussel untuk menghindari "aturan ganda". Dia disarankan oleh [[Roger Keyes]] untuk menemui raja, dan pada tanggal 12 Mei "membuat kemajuan dalam menyelesaikan masalah" dalam diskusi dengan raja dalam bahasa Inggris, tetapi disela (dua kali) oleh penasihat raja yang berbicara kepada raja dalam bahasa Prancis (yang Brooke fasih). Penasihat tersebut bersikeras bahwa divisi Belgia tidak dapat dipindahkan dan BEF harus dihentikan lebih jauh ke selatan dan jauh dari Brussels; Brooke mengatakan dia tidak menyerahkan seluruh kasusnya kepada raja; dia merasa berdebat dengan penasihat itu adalah buang-buang waktu karena dia tidak peduli dengan BEF dan sebagian besar sarannya adalah "fantastis". Penasihat raja [[Raoul Van Overstraeten]] bukanlah Kepala Staf, seperti yang diasumsikan Brooke - Van Overstraeten telah menolak pangkat itu - tetapi [[ajudan]] raja, dengan pangkat Mayor Jenderal, tidak mau menyerahkan front Louvain. Perwira penghubung Prancis, Jenderal Champon, memberi tahu Brooke bahwa Van Overstraeten memiliki kekuasaan atas raja dan telah mengambil alih kendali, jadi tidak ada gunanya menemui Kepala Staf. Kemudian (15 Mei) Brooke mengetahui bahwa BEF kemungkinan akan “mengalami kedua sisi yang bertolak belakang” dengan kekalahan Prancis, dan mulai menarik pasukannya pada 16 Mei.<ref>{{cite book | last = Alan Brooke | first = Field Marshal Lord | author-link = Alan Brooke | title = War Diaries 1939–1945 | publisher = Phoenix Press | date = 2001 | pages = 60, 61 | isbn = 1-84212-526-5 }}</ref><ref>{{cite book | last = Fraser| first = David | title = Alanbrooke | publisher = Atheneum | date = 1982 | location = New York | pages = 152, 153 | isbn = 0-689-11267-X }}</ref>
 
Setelah penyerahan militernya, Leopold (tidak seperti [[Wilhelmina dari Belanda|Ratu Wilhelmina dari Belanda]] dalam kesulitan yang sama) tetap berada di Brussels untuk menyerah kepada penjajah yang menang, sementara seluruh pemerintahan sipilnya melarikan diri ke Paris dan kemudian ke London.
===Penyerahan diri dan krisis konstitusional===
[[File:Belgische Propaganda Poster Van Koning Leopold III met opschrifft "28 Mei 1940, Halt, Sire Dat Vergeten Wij Nooit" naar aanleiding van de 18 daagse veldtocht.jpg|thumb|Poster propaganda Belgia dari Raja Leopold III dengan judul "28 Mei 1940, Berhenti, Baginda Kami tidak akan pernah melupakan ini" sebagai tanggapan terhadap
Pertempuran Belgia]]
Pada tanggal 24 Mei 1940, Leopold, setelah mengambil alih komando [[Tentara Belgia]], bertemu dengan para menterinya untuk terakhir kalinya. Para menteri mendesak raja untuk meninggalkan negara itu bersama pemerintah. Perdana Menteri [[Hubert Pierlot]] mengingatkannya bahwa kapitulasi adalah keputusan pemerintah Belgia, bukan raja, untuk memutuskan. Raja mengindikasikan bahwa dia telah memutuskan untuk tetap berada di Belgia bersama pasukannya, apapun hasilnya. Para menteri menganggap hal ini berarti bahwa ia akan membentuk pemerintahan baru di bawah arahan Hitler, yang mungkin merupakan tindakan pengkhianatan. Leopold berpikir bahwa ia mungkin dianggap sebagai pembelot jika dia meninggalkan negaranya: "Apapun yang terjadi, aku harus mengalami nasib yang sama dengan pasukanku."{{CN|date=May 2024}} Leopold telah lama memiliki hubungan yang sulit dan penuh pertentangan dengan para menterinya, bertindak secara independen dari pengaruh pemerintah bila memungkinkan, dan berusaha untuk menghindari dan bahkan membatasi kekuasaan para menteri, sambil memperluas kekuasaannya sendiri.{{CN|date=May 2024}}
 
Pasukan Prancis, Inggris, dan Belgia dikepung oleh pasukan Jerman dalam [[Pertempuran Dunkirk]]. Leopold memberi tahu Raja [[George VI]] melalui telegram pada tanggal 25 Mei 1940 bahwa pasukan Belgia sedang dihancurkan, mengatakan "bantuan yang kita berikan kepada Sekutu akan berakhir jika tentara kita dikepung".<ref>The Miracle of Dunkirk, Walter Lord, New York 1982, p. 101, {{ISBN|0-670-28630-3}}.</ref> Dua hari kemudian (27 Mei 1940), Leopold menyerahkan pasukan Belgia kepada Jerman.
 
Perdana Menteri Pierlot berbicara di radio Prancis, mengatakan bahwa keputusan raja untuk menyerah bertentangan dengan [[Konstitusi Belgia]]. Keputusan itu, katanya, bukan hanya keputusan militer, tetapi juga keputusan politik, dan raja telah bertindak tanpa nasihat dari menterinya, dan karena itu bertentangan dengan Konstitusi. Pierlot dan Pemerintahnya percaya hal ini menciptakan ''impossibilité de régner'':
 
{{quote|Apabila raja ternyata tidak mampu memerintah, para menteri yang melihat ketidakmampuan tersebut akan segera memanggil Majelis. Perwalian dan perwalian akan diberikan oleh Majelis-majelis yang bersatu.<ref>Art. 93. ''The Constitution of Belgium, Coordinated text of 14 February 1994 (last updated 8 May 2007)''.{{cite web |url=http://home.scarlet.be/dirkvanheule/compcons/ConstitutionBelgium/ConstitutionBelgium.htm |title=Constitution of Belgium |access-date=2014-12-10 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20130601055805/http://home.scarlet.be/dirkvanheule/compcons/ConstitutionBelgium/ConstitutionBelgium.htm |archive-date=1 June 2013 |df=dmy-all }}</ref>}}
 
Namun, tidak mungkin untuk memanggil [[Majelis Perwakilan Rakyat (Belgia)|Majelis Perwakilan Rakyat]] Belgia atau [[Senat (Belgia)|Senat]] Belgia pada saat ini, atau menunjuk seorang [[bupati]]. Setelah pembebasan Belgia pada bulan September 1944, pemerintah meminta saudara Leopold, [[Pangeran Charles, Count Flanders|Pangeran Charles]], untuk menjabat sebagai bupati.
 
Setelah Leopold menyerah, pers Inggris mencela dia sebagai "Raja Pengkhianat" dan "Raja Tikus"; ''[[Daily Mirror]]'' menerbitkan foto Leopold dengan judul "Wajah yang Dibenci Setiap Wanita Sekarang". Sekelompok pengungsi Belgia di Paris menaruh pesan di patung [[Albert I dari Belgia|Raja Albert]] yang mencela putranya sebagai "penerusmu yang tidak layak".<ref name="atkin1990">{{cite book | title=Pillar of Fire: Dunkirk 1940 | publisher=Birlinn Limited | author=Atkin, Ronald | year=1990 | location=Edinburgh | pages=140–141 | isbn=1-84158-078-3}}</ref> Perdana Menteri Prancis [[Paul Reynaud]] menuduh Leopold melakukan pengkhianatan. Sejarawan Flemish Valaers dan Van Goethem menulis bahwa Leopold III telah menjadi "Kambing hitam Reynaud",<ref>In Dutch ''De zondebok van Reynaud'', from Velaers and Van Goethem, ''Leopold III'', Lannoo, Tielt, 1994 {{ISBN|90-209-2387-0}}, p. 264.</ref> karena Reynaud kemungkinan besar sudah menyadari bahwa [[Pertempuran Prancis]] telah kalah.
 
Penyerahan diri Leopold juga dikecam oleh Winston Churchill. Dalam sidang [[Dewan Perwakilan Rakyat Inggris Raya|House of Commons]] pada tanggal 4 Juni 1940, ia berkata:
 
<blockquote>Pada saat-saat terakhir ketika Belgia sudah diserbu, Raja Leopold meminta kami untuk membantunya, dan bahkan pada saat-saat terakhir kami datang. Dia dan pasukannya yang berani dan efisien, berjumlah hampir setengah juta orang, menjaga sayap kiri kami dan dengan demikian menjaga agar satu-satunya jalur mundur kami ke laut tetap terbuka. Tiba-tiba, tanpa konsultasi terlebih dahulu, dengan pemberitahuan sesedikit mungkin, tanpa nasihat dari menterinya dan atas tindakan pribadinya sendiri, dia mengirim seorang yang berkuasa penuh ke Komando Jerman, menyerahkan pasukannya dan mengekspos seluruh sisi dan sarana mundur kita.<ref>[[Jean Stengers]], ''Léopold III et le gouvernement'', Duculot, Gembloux, 1980, p. 28. {{oclc|7795577}}. Teksnya dikutip dalam bahasa Prancis dalam buku ini tetapi teks aslinya{{Citation needed|date=September 2009}} dikutip di sini.</ref>
</blockquote>
 
Pada tahun 1949, komentar Churchill tentang peristiwa Mei 1940 diterbitkan di ''[[Le Soir]]'' (12 Februari 1949). Mantan sekretaris Leopold mengirim surat kepada Churchill yang menyatakan bahwa Churchill salah. Churchill mengirim salinan surat ini kepada saudara laki-laki Raja, [[Pangeran Charles, Count Flanders|Pangeran Charles]], melalui sekretarisnya André de Staercke. Dalam suratnya sendiri Churchill menulis,
 
<blockquote>Mengenai Raja Leopold, kata-kata yang saya gunakan pada saat itu di House of Commons tercatat dan setelah pertimbangan yang cermat Saya tidak melihat alasan untuk mengubahnya (...) menurut saya dan banyak orang lain, raja seharusnya mengikuti nasihat menterinya dan tidak seharusnya mendukung tindakan yang mengidentifikasi penyerahan diri Angkatan Darat Belgia dengan penyerahan Negara Belgia kepada Herr Hitler dan dengan demikian membawa mereka keluar dari perang. Untungnya kejahatan ini dapat dihindari, dan pada akhirnya, semuanya menjadi baik. Saya tidak perlu mengatakan bahwa apa yang saya katakan pada saat itu tidak dapat diartikan sebagai refleksi atas keberanian atau kehormatan pribadi Raja Leopold.<ref>Surat Churchill kepada de Saercke, dikutip dalam bahasa Inggris di André de Staercke, ''Tout cela a passé comme une ombre, Mémoires sur la Régence et la Question royale'', Preface of [[Jean Stengers]], Racine, Bruxelles, 2003, p. 279, {{ISBN|2-87386-316-1}}.</ref>
</blockquote>
 
De Staercke menjawab bahwa Churchill benar: "Pangeran, Monsieur Spaak [Menteri Luar Negeri Belgia [[Paul-Henri Spaak]]] dan saya membaca teks Anda, yang menyatakan kebenaran yang tepat dan tampaknya sempurna bagi kami."<ref>French ''Le Prince, Monsieur Spaak et moi-même avons lu (...) votre texte [qui] exprime l'exacte vérité, nous semble parfait.'' André de Staercke, ''Tout cela a passé comme une ombre, Mémoires sur la Régence et la Question royale'', Ibidem, p. 280.</ref>
 
Sejarawan Belgia Francis Balace menulis bahwa kapitulasi tidak dapat dihindari karena Angkatan Darat Belgia tidak mampu lagi melawan tentara Jerman.<ref>Francis Balace, ''Fors l'honneur. Ombres et clartés sur la capitulation belge'' in ''Jours de guerre'', n° 4, Bruxelles 1991, pp. 5–50, {{ISBN|2-87193-137-2}}.</ref> Bahkan Churchill mengakui bahwa posisi mereka berbahaya. Dalam telegram kepada [[Marsekal Lapangan (Inggris Raya)|Marsekal Lapangan]] [[John Vereker, Viscount Gort ke-6|Lord Gort]] pada tanggal 27 Mei, hanya sehari sebelum kapitulasi Belgia, ia menulis, "Kami meminta mereka untuk mengorbankan diri mereka demi kami."<ref>Balace, opus citatus, p. 21.</ref>
 
==Referensi==