Albert I dari Belgia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kayanad (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App select source
Kayanad (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App select source
Baris 78:
 
Pada tahun 1918, Raja Albert membentuk "Pemerintahan Persatuan Nasional" pasca perang yang terdiri dari anggota tiga partai utama di Belgia, Katolik, Liberal, dan Sosialis<ref name="Bronne"/><ref name="Keyes"/> dan berusaha menjadi penengah antara kedua belah pihak untuk mewujudkan hak pilih universal bagi kaum pria yang berprinsip ''satu orang, satu suara''. Ia berhasil melakukannya.<ref>Charles d'Ydewalle, ''Albert and the Belgians: Portrait of a King'', Translated from the French, by Phyllis Megroz, London, 1935, p. 198 and the following pages.</ref>
===Konferensi Perdamaian Paris===
 
[[File:ModernEgypt, Fouad I, DHP13402-1-32 01.jpg|thumb|Raja Albert (kiri) bersama istrinya dan [[Raja Fuad I dari Mesir|Fuad I dari Mesir]], 1930]]
Pemerintah Belgia mengirim Raja ke [[Konferensi Perdamaian Paris, 1919|Konferensi Perdamaian Paris]] pada bulan April 1919, di mana ia bertemu dengan para pemimpin Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Ia memiliki empat tujuan strategis:
# untuk memulihkan dan memperluas ekonomi Belgia dengan menggunakan reparasi tunai dari Jerman;
# untuk menjamin keamanan Belgia melalui pembentukan negara penyangga baru di tepi kiri sungai Rhine;
# untuk merevisi perjanjian yang sudah usang tahun 1839;
# untuk mempromosikan 'pemulihan hubungan' antara Belgia dan [[Kadipaten Agung Luksemburg|Kadipaten Agung Luksemburg]].
 
Ia sangat menyarankan agar tidak dibuat perjanjian yang keras dan membatasi terhadap Jerman untuk mencegah agresi Jerman di masa mendatang.<ref name="Dujardin">Vincent Dujardin, Mark van den Wijngaert, et al. ''Léopold III''</ref> Ia juga mempertimbangkan bahwa pencopotan tahta para pangeran Eropa Tengah dan khususnya, pembubaran [[Austria-Hongaria|Kekaisaran Habsburg]] akan menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas di benua itu.<ref name="d'Ydewalle"/> Sekutu menganggap Belgia sebagai korban utama perang, dan hal itu membangkitkan simpati rakyat yang besar, tetapi nasihat Raja memainkan peran kecil di Paris.<ref>Margaret MacMillan, ''Paris 1919'' (2003) pp. 106, 272</ref>
 
== Referensi ==