Harun Masiku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firman Ronald (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] mengubah tempat lahir Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
Baris 1:
{{Sedang dikembangkan}}
'''Harun Masiku''' lahir di [[Ujung Pandang, Makassar|Ujung pandang]], 21 maret 1971 adalah seorang politikus Indonesia, ia pernah bergabung dalam [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P), masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]] sejak tanggal 17 Januari 2020 dalam dugaan tindak pidana korupsi. <ref>'''kpk.go.id''' [https://www.kpk.go.id/id/ruang-informasi/daftar-pencarian-orang/harun-masiku Harus Masiku] Diakses: 29 Desember 2024, 22.08 Wib</ref>
 
== Profil Harun Masiku ==
Baris 6:
 
== Pendidikan ==
Harun Masiku menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) di SD N 1 Watampone dan melanjutkan pendidikan menengah (SMP) di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, kemudian dia melanjutkan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Hasanuddin dan lulus pada tahun 1994, dia juga pernah tercatat sebagai mahasiswa di ''University of Warwick'', di Inggris dari jurusan Hukum Ekonomi Internasional<ref name=":0" />
 
== Karir ==
Harun pernah tercatat aktif sebagai anggota [[Partai Demokrat]] sebelum kemudian dia berjirah ke [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P), pada tahun 2009 ia menjadi tim sukses pemenangan Pemilu dan Pilpres Partai Demokrat Sulawesi Tengah untuk memenangkan [[Susilo Bambang Yudhoyono|Susilo Bambang Yudoyonon]] dengan [[Boediono]], dan juga pernah tercatat sebagai caleg dari Partai Demokrat, Harun juga aktif sebagai anggota perhimpunan Advokat Indonesia.
 
Setelah berhijrah dari Partai Demokrat, dia pun kemudian melanjutkan karir politiknya diketahui Harun pun menjadi anggota partai PDI-P, data awal pada pileg tahun 2019, nama Harun tidak tercatantercatat dalam daftar calon sementara (DCS) KPU, dalam DCS dengan nomor urut 6 pada saat itu adalah atas nama '''Astrayuda Bangun''', lalu kemudian setelah KPU melakukan pemutahiran data, nama untuk Harun Masiku muncul untuk menggantikan Astrayuda Bangun di nomor urut 6 pada daerah pemilihan Sumatra Selatan I, dalam pileg 2019 dia memperoleh suara sebanyak 5.979 suara.<ref name=":0" />
 
== Informasi Kasus Hukum ==