Maria Sophie dari Bavaria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
baru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 46:
Setelah jatuhnya Gaeta dan Kerajaan Dua Sisilia, Maria Sophie dan suaminya hidup dalam pengasingan di [[Roma]], ibu kota [[Negara Gereja]] yang dulu begitu luas tapi pada tahun 1860 hanya tersisa kota Roma itu sendiri. Pasukan Victor Emmanuel II datang dari utara untuk bergabung dengan Garibaldi, penakluk dari selatan. Di Roma, Raja Francis membentuk pemerintahan dalam pengasingan yang masih diakui oleh sebagian besar negara Eropa sebagai pemerintah sah Kerajaan Dua Sisilia, meski hanya bertahan beberapa tahun.
 
Namun, kemewahan dan status Maria Sophie tak mampu menutupi berbagai tragedi pribadi. Pernikahannya tidak dapat dikonsummasi selama bertahun-tahun karena suaminya mengalami [[fimonisfimosis]]. Di tengah pengasingan di Roma, Maria Sophie hamil anak dari hubungan gelap. Untuk menghindari skandal, ia berpura-pura sakit dan kembali ke rumah orang tuanya di [[Pöcking|Possenhofen]]. Keluarganya kemudian memutuskan bahwa Maria Sophie harus menyepi di Biara [[Ursulin]] di [[Augsburg]], tempat ia melahirkan seorang putri pada 24 November 1862. Anak itu diberi nama Mathilde Marie Sophie Henriette Elisabeth Louise, tapi lebih sering dipanggil Daisy. Bayi itu langsung diserahkan kepada orang tua asuh, Count dan Countess de Gineste, yang membesarkannya di {{interlanguage link|Château de Garrevaques|fr}}, [[Tarn]]. Meski begitu, Maria Sophie tetap menjaga kontak dengan Daisy hingga putrinya meninggal pada Januari 1886. Maria bahkan hadir di pemakaman putrinya di Paris. Kisah ini baru terungkap dalam sebuah buku yang diterbitkan oleh keturunan Gineste pada tahun 2021.{{sfn|Kaltenbach|2021}}
 
Marie Larisch von Moennich, keponakan Maria Sophie, menyebarkan cerita bahwa ayah Daisy adalah seorang perwira Belgia dari pengawal paus bernama Count Armand de Lavaÿss.{{sfn|Sokop|1985}} Namun, biografer Larisch, Brigitte Sokop, membantah klaim tersebut dan berspekulasi bahwa ayah anak itu mungkin adalah diplomat Spanyol Salvador Bermúdez de Castro. Salvador sering terlihat bersama Maria Sophie dan suaminya, dan juga dikabarkan memiliki anak dari saudari Maria Sophie, [[Mathilde Ludovika in Bavaria|Mathilde]].{{sfn|Sokop|1985|pp=479–480}} Meski begitu, penelitian Lorraine Kaltenbach menunjukkan bahwa ayah Daisy sebenarnya adalah Félix-Emmanuel de Lavaÿsse, seorang zouave paus.{{sfn|Kaltenbach|2021|p=153}}{{sfn|Kaltenbach|2021|p=191}} Félix secara resmi mengakui Daisy sebagai putrinya pada 16 Mei 1867,{{sfn|Kaltenbach|2021|p=165}}{{sfn|Kaltenbach|2021|p=243}} tak lama sebelum ia meninggal pada 18 April 1868, dalam usia 32 tahun.