Aglaonema simplex: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbarui informasi artikel dan menambahkan referensi |
Memperbarui informasi artikel dan menambahkan referensi. Sementara diedit |
||
Baris 17:
Aglaonema simplex merupakan tanaman air yang telah banyak digunakan sebagai tanaman hias. Genus ini mengandung alkaloid polihidroksi yang menunjukkan aktivitas penghambat glikosidase. Makalah ini melaporkan skrining fitokimia terhadap tanaman muda Aglaonema simplex secara in vitro dan senyawa potensial sebagai alternatif ligan SR-B1 yang berperan dalam mengurangi aterosklerosis. Skrining fitokimia dilakukan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dan Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier Reflectance Total Atenuasi pada ekstrak kasar metanol daun, batang dan akar. Aktivitas ligan SR-B1 diuji pada lini sel HepG2 yang ditransfeksi secara stabil dengan promotor SR-B1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mengandung metabolit sekunder yang termasuk dalam golongan terpenoid, steroid, fenolik, alkaloid dan glikosida. Uji luciferase menunjukkan bahwa ekstrak batang dan akar meningkatkan ekspresi SR-B1 masing-masing 1,61 dan 1,72 kali lipat lebih tinggi daripada kontrol. Dengan demikian, Aglaonema simplex merupakan salah satu sumber fitokimia yang potensial untuk pengobatan aterosklerosis. Teknologi kultur jaringan dapat diterapkan untuk produksi berkelanjutan senyawa yang teridentifikasi dari tanaman tersebut. Ekstrak metanol dari daun, batang, dan bagian akar A. simplex mengandung terpena, steroid, fenolik, alkaloid, glikosida, dan gula pereduksi. Ekstrak batang dan akar meningkatkan ekspresi SR-B1 masing-masing 1,61 dan 1,72 kali lipat lebih tinggi daripada kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa A. simplex merupakan salah satu sumber alternatif potensial untuk ligan SR-B1. Tanaman in vitro dan teknologi kultur jaringan dapat diterapkan untuk produksi berkelanjutan senyawa yang teridentifikasi dari tanaman ini.<ref>{{Cite journal|last=Ismail|first=Zuriah|last2=Ahmad|first2=Aziz|last3=Muhammad|first3=Tengku Sifzizul Tengku|date=2017|title=Phytochemical screening of in vitro Aglaonema simplex plantlet extracts as inducers of SR-B1 ligand expression|url=https://jssm.umt.edu.my/wp-content/uploads/2020/05/5-12.2.pdf|journal=Journal of Sustainability Science and Management|volume=12|issue=2|pages=34 - 44}}</ref>
Aglaonema simplex (Selimpot pati) merupakan suku Araceae yang digunakan untuk pengobatan tradisional. Batang dan akar tumbuhan A. simplex dimanfaatkan oleh Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi, Indonesia, untuk mengobati gejala diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur sekretori batang dan akar A. simplex. Studi histologi struktur sekretori batang dan akar A. simplex telah dilakukan. Spesies ini memiliki struktur sekretori berupa sel idioblas. Sel idioblas pada akar tersebar di korteks. Pada batang, sel idioblasnya tersebar pada epidermis, korteks, dan empulur. Sel idioblas pada A. simplex memiliki bentuk silindris. Ukuran sel idioblas terbesar ditemukan pada bagian empulur batang. Kerapatan sel idioblas tertinggi ditemukan pada kulit ari batang. Tumbuhan A. simplex yang banyak dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat memiliki struktur sekretori berupa sel idioblas. Sel idioblas yang ditemukan memiliki 4 tipe yang tersebar di akar dan batang. Pada akar, sel idioblas tersebar di korteks, sedangkan pada batang, sel idioblasnya tersebar pada epidermis, korteks, dan empulur. Sel idioblas pada A. simplex memiliki bentuk silindris. Ukuran sel idioblas terbesar ditemukan pada bagian empulur batang. Kerapatan sel idioblas tertinggi ditemukan pada kulit ari batang.<ref>{{Cite journal|last=Muliyah|first=Evi|last2=Sulistyaningsih|first2=Yohana Caecilia|date=2022-07-25|title=Struktur Sekretori Aglaonema simplex sebagai Tumbuhan Obat|url=https://doi.org/10.33373/sim-bio.v11i1.3916|journal=SIMBIOSA|volume=11|issue=1|pages=1–6|doi=10.33373/sim-bio.v11i1.3916|issn=2598-6007}}</ref>
== Syarat Hidup ==
|