Ogoh-ogoh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
k menambah berkas Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 41:
Awal dasawarsa [[2010-an]], ogoh-ogoh yang semula dibuat dari jalinan [[bambu]] atau [[rotan]], akhirnya mulai banyak yang dibuat dari [[stirofoam]] dengan alasan kemudahan. Atas pertimbangan kesehatan, sejak 2015 pemerintah daerah Bali "melarang" pemanfaatan stirofoam pada proses pembuatan ogoh-ogoh,<ref name="larang"/> dan banyak perlombaan ogoh-ogoh yang melarang pemakaiannya.<ref name="disbud"/> Musik dengan pengeras suara atau ''sound system'' juga mulai dilarang untuk mengiringi pawai ogoh-ogoh, karena dinilai tidak menampilkan kebudayaan Bali.<ref name="gamelan">{{citation| url=https://www.denpasarkota.go.id/berita/denpasar-tetap-konsisten-larang-soundsystem-saat-ngarak-ogoh-ogoh| title=Denpasar Tetap Konsisten Larang Soundsystem Saat Ngarak Ogoh-ogoh| publisher=Situs Kota Denpasar| author=Admin Pemkot Denpasar| date=04 Februari 2019}}</ref> Pemerintah dan lembaga adat menganjurkan agar pawai ogoh-ogoh tetap menggunakan [[gamelan]] [[baleganjur]], yang juga biasa dipakai mengiringi [[:wikt:arak-arakan|arak-arakan]] kegiatan adat di Bali. Selan itu, gamelan dinilai lebih menampilkan budaya Bali, serta meningkatkan ''[[:wikt:taksu|taksu]]'' atau karisma ogoh-ogoh yang diarak.<ref name="gamelan"/> Saat memasuki [[Pemilihan umum Indonesia 2019|tahun politik 2019]], pemerintah tidak melarang pembuatan ogoh-ogoh, tetapi meregulasi agar tidak ada pembuatan ogoh-ogoh yang dinilai mengandung unsur politik. Lomba ogoh-ogoh pun tetap diadakan pada tahun tersebut.<ref>{{citation|date=Kamis, 10 Januari 2019|author=Putu Supartika | editor= Irma Budiarti|publisher=Tribun-Bali.com |title=Larangan Pembuatan Ogoh-ogoh Bermuatan Politik di Denpasar| url= https://bali.tribunnews.com/2019/01/10/larangan-pembuatan-ogoh-ogoh-bermuatan-politik-di-denpasar?page=all}}</ref>
{{clear}}
===Dasawarsa 2020===
[[File:Ogoh Ogoh Banjar Kubu Alit 2020.jpg|thumb|ki|200px|Ogoh-ogoh di [[Kedonganan, Kuta, Badung|Kedonganan]], [[Badung]], Bali, 2020.]]
Memasuki dasawarsa [[2020-an]], [[pandemi Covid-19]] melanda seluruh dunia, termasuk [[Bali]]. Pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan larangan berkerumun atau mengadakan keramaian, dan menetapkan [[Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia|pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat]] pada [[Februari 2020]]. Hal ini juga berdampak kepada tradisi pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang telanjur dibuat pada awal 2020 (sebelum pembatasan kegiatan masyarakat) akhirnya batal diarak, meskipun ritual menyambut Nyepi tetap dilaksanakan dengan pembatasan yang ketat.<ref name="ritual">{{citation| url=https://www.balipost.com/news/2020/03/21/111171/Umat-Hindu-Harus-Paham-Bedakan...html| title=Umat Hindu Harus Paham Bedakan Tradisi dan Ritual| date=21 Maret 2020| publisher=Bali Post| author=Winatha}}</ref> Pada tahun 2021, saat pandemi Covid-19 belum berakhir, [[Parisada Hindu Dharma Indonesia]], Majelis Desa Adat, dan pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan surat edaran untuk meniadakan pawai ogoh-ogoh pada tahun tersebut.<ref>{{citation| url=https://www.antaranews.com/berita/1956472/phdi-bali-dan-mda-keluarkan-edaran-tiadakan-pengarakan-ogoh-ogoh| title= PHDI Bali dan MDA Keluarkan Edaran Tiadakan Pengarakan Ogoh-ogoh |date=19 Januari 2021| author=Ni Luh Rhismawati | editor=Triono Subagyo |publisher=Antara News}}</ref> Tahun 2022, pemerintah provinsi Bali juga mengeluarkan larangan yang sama.<ref>{{citation| title=Gubernur Koster Larang Pawai Ogoh-ogoh saat Perayaan Nyepi di Bali| publisher=CNN Indonesia| date=08 Februari 2022| url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220208170010-20-756606/gubernur-koster-larang-pawai-ogoh-ogoh-saat-perayaan-nyepi-di-bali |author=Kadafi}}</ref> Pawai ogoh-ogoh kembali diadakan pada tahun 2023, ditandai dengan pengumuman lomba ogoh-ogoh yang diedarkan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.<ref name="disbud">{{citation| title=Disbud Bali Gelar Lomba Ogoh-ogoh 2023, Dilarang Pakai Plastik dan Styrofoam| date=22 Desember 2022| author=Ni Luh Putu Wahyuni Sari | editor= Putu Dewi Adi Damayanthi| publisher=Tribun-Bali.com |url= https://bali.tribunnews.com/2022/12/22/disbud-bali-gelar-lomba-ogoh-ogoh-2023-dilarang-pakai-plastik-dan-styrofoam}}</ref>
|