Utuy Tatang Sontani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kandar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Utuy Tatang Sontani''' ([[Cianjur]], [[1 Mei]] [[1920]] - [[Moskow]], [[1979]]), salah seorang [[sastra]]wan [[sastrawan angkatan 45|angkatan 45]] terkemuka.
 
Mengawali karyanya dengan ''TamboraTambera'' ([[1948]]) dan cerpen-cerpen yang dikumpulkan dalam ''Orang-orang Sial'' ([[1951]]), selanjutnya Utuy lebih dikenal dengan cerita-cerita lakonnya. Tambera adalah sebuah novel sejarah yang berlangsung di Kepulauan Maluku paad [[abad ke-17]]. Meskipun lakon pertamanya (''Suling'' dan ''Bunga Rumahmakan'', 1948) ditulis sebagaimana lakon ditulis, tetapi selanjutnya ia menemukan cara menulis lakon yang unik, yang bentuknya seperti cerita yang enak dibaca.
 
Di antara lakon-lakonnya yang terkenal adalah ''Awal dan Mira'' ([[1952]]), ''Sayang Ada Orang Lain'' ([[1954]]), ''Di Langit Ada Bintang'' ([[1955]]), ''[[Sang Kuriang]]'' (1955), ''Selamat Jalan Anak Kufur'' ([[1956]]), ''Si Kabayan'' ([[1959]]), dan ''Tak Pernah Menjadi Tua'' ([[1963]]).
 
Simpatinya terhadap [[Partai Komunis Indonesia]] membuat ia menyingkir hingga menghembuskan napasnya yang terakhir di Moskwa.