Ekpedisi Lagundi Ketiga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 41:
Pada tanggal 16 Februari 1861, terjadi suatu gempa bumi yang hebat yang menghancurkan rata benteng Belanda di Lagundi. Dengan susah payah, sisa-sisa pasukan Belanda yang dapat mengungsi berlindung ke kampung Hilibobo.
 
Mendengar diterimanya orang-orang Belanda di Hilibobo membuat Raja Orahili marah. Serta ia mengirim ultimatum kepada Raja Hilibobo bahwa jika orang-orang Belanda berdiam lebih lama disana, Hilibobo dianggap musuh. Raja Hilibobo sadar, sehingga pasukan Belanda tersebut diusir kembali ke perahu-perahu dan mereka pulang ke Sibolga. Semua alat-alat perlengkapan tentara Belanda sisa-sisa ekspedisi yang tertinggal, termasuk 2 pucuk meriam 8 pounder, telah disita oleh Raja Orahili. Sejak Maret 1861, wilayah Nias Selatan kembali bersih dari kekuasaan Belanda. Sekali lagi Raja Orahili membuktikan dirinya sebagai ''De Verdijver der Hollanders'' (Pengusir orang-orang Belanda).<ref>{{Cite web|last=KASKUS|title=PERANG NIAS (1840-1863), Raja Orahili Sang “DE VERDRIJVER DER HOLLANDERS".|url=https://m.kaskus.co.id/thread/5a8748ac32e2e67b0a8b456e/perang-nias-1840-1863-raja-orahili-sang-de-verdrijver-der-hollandersquot|website=KASKUS|access-date=2025-01-01}}</ref>
 
== Referensi ==