Umar bin Hafidz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 86:
Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota.<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/> Murid-murid dari [[Indonesia]], [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Kepulauan Komoro]], [[Tanzania]], [[Kenya]], [[Mesir]], [[Inggris]], [[Pakistan]], [[Amerika Serikat]] dan [[Kanada]], juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Umar.<ref name=MR/><ref name=pustakabasmap18/> Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan Umar.<ref name=MR/> Berdirinya berbagai institusi islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam.
 
=== Dakwah di Indonesia ===
 
Awal kedatangan Habib Umar ke [[Indonesia]] adalah pada tahun 1994.<ref name=pustakabasmap22>{{harvnb|Tim Pustaka Basma|2012|p=22}}</ref> Ia diutus oleh Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di [[Jeddah]] untuk mengingatkan dan menggugah ''ghirah'' (semangat atau rasa kepedulian) para [[Alawiyyin]] Indonesia, disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Anis bin Alwi al-Habsyi, seorang [[ulama]] dan [[tokoh]] asal [[Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah]] tentang keadaan para [[Alawiyyin]] di [[Indonesia]] yang dianggap mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.<ref name=pustakabasmap22/>