Teungku Muhammad Irsyad Ie Leubeu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
Baris 5:
 
== Membangun Kampung Aceh ==
Teungku Irsyad Ie Leubeu atau Teungku Chik Di Yan disebut sebagai orang Aceh pertama yang menginisiasi terbentuknya Kampung Aceh (Kampong Acheh) di Yan, Kedah, Malaysia. Bersama ulama Aceh yang hijrah ke semenanjung Malaya lainnya seperti Syaikh Oemar bin Auf atau dikenal sebagai Teungku Chik Oemar Diyan atau Abu Chik Lam U,<ref>{{Cite web|title=Hijrah Orang Aceh ke Yan Kedah|url=https://www.gppmaceh.com/2021/10/hijrah-orang-aceh-ke-yan-kedah.html|language=id|access-date=2022-06-27}}</ref>, Teungku Haji Musa atau Teungku Lam Suro, Teungku Abdul Jalil dari Lamno dan Teungku Muhammad Shaleh atau Teungku Chik Lambhuk saling bahu membahu membangun Kampung Aceh, Yan, Kedah. Hingga akhirnya, daerah ini sangat identik dengan ke-Aceh-an dan kemudian menjadi kampung baru di Yan, Kedah dengan nama Kampung Aceh. Banyak yang menyebut Kampong Acheh di Kedah ini menjadi refleksi dari Gampong [[Keudah, Kuta Raja, Banda Aceh|Keudah]] di Aceh.
 
Setelah Kampung Aceh berdiri, Teungku Irsyad dan kawan-kawan membuka lahan kebun lada, pala, cengkeh dan karet. Hasil dari perkebunan ini dimanfaatkan untuk membeli senjata yang akan dikirimkan ke Aceh dibawah gerakan ''“Breuëh Saböh Reugam”''. Tujuannya hanya satu, membantu logistik perang pejuang Aceh melawan Belanda. Sebahagian lainnya digunakan untuk membangun pondok madrasah dan pondok rangkang pengajian anak-anak di kampung dan masyarakat setempat. Masyarakat setempat menggelari Teungku Irsyad sebagai Tengku Di Balee karena ketinggian ilmunya dan banyaknya murid dan santri dari seluruh [[Nusantara]] yang datang untuk menimba ilmu di Dayah Yan. Kehadiran Kampung Aceh di Malaysia turut memasyhurkan nama Aceh di Negeri Jiran ini. Sehingga kemudian banyak tokoh Aceh di Kedah yang menjadi tokoh penting di Malaysia seperti Tan Sri Dato' Amar Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh atau [[P. Ramlee]] dan [[Sanusi Junid|Tan Sri Dato' Sanusi Junid]].<ref>{{Cite web|title=Kampung Aceh di Malaysia - aceh.my.id|url=https://www.aceh.my.id/2019/03/kampung-aceh-di-malaysia.html|website=www.aceh.my.id|access-date=2022-06-27}}</ref>