Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Nores~idwiki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) merupakan salah satu Organisasi Intra Gerejawi (OIG) dalam Gereja Toraja.
Mukjizat Alqur’an Tentang Janin
Organisasi ini merupakan wadah pelayanan sekaligus lembaga kaderisasi bagi generasi muda Gereja Toraja.
dan Penciptaan Manusia (I)
PPGT didirikan pada tanggal 11 Desember 1962 di Rantepao.
Alqur’an telah berbicara tentang pertumbuhan janin di dalam perut ibu fase demi fase, padahal janin dan pertumbuhannya tidaklah terlihat dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan hanya dengan duga dan kira.
Dulu orang mengira bahwa janin itu sudah terbentuk bayi dengan sempurna dari awal, lalu tumbuh sedikit demi sedikit sampai berumur sembilan bulan kemudian dilahirkan. Mereka tidak mengetahui kalau janin melewati beberapa fase sebagaimana yang diuraikan oleh Alqur’an. Mereka baru mengetahuinya setelah turun Alqur’an al-Karim.
Setelah manusia menemukan alat – alat pemeriksaan modern, barulah mereka bisa melihat dan mempotret fase – fase pertumbuhan janin di dalam perut. Hasilnya sangatlah mencengangkan orang – orang di luar Islam, karena sesuai dengan apa yang di sebutkan Alqur’an al-Karim.
Berikut ini untaian ayat – ayat Allah yang berbicara tentang kebenaran ini:
Allah ta’ala berfirman :
ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ . الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ . ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ .
“Yang demikian itu ialah Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)”. (assajdah :6 – 8)
Allah ta’ala juga berfirman :
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“ Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al-Muminun :14)
Alqur’an telah menyebutkan enam fase terbentuknya janin, yaitu :
Fase Pertama : Awal Penciptaan dari Sulalah ( Saripati Mani)
Alqur’an menguraikan bahwa janin tidaklah diciptakan dari seluruh mani (sperma) yang keluar dari seorang laki – laki, tapi hanya dari bagian kecilnya saja. Ini baru diketahui oleh manusia sekarang melalui penelitian – penelitian.
Orang dahulu mengira manusia diciptakan dari semua mani. Tapi Allah Ta’ala menjelaskan hal yang berbeda dengan yang mereka kira. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”. Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah”
Ibnu Mandzur rahimahullah menjelaskan : “Kata السَلُّ( dimana kata Sulalah berasal dari kata ini) artinya mencabut sesuatu dan mengeluarkannya ( untuk memisahkan) dengan lembut.( Lisanul ‘Arob 11/338)
Imam Assyaukani rahimahullah berkata : “ (جَعَلَ نَسْلَه) arti Naslahu adalah Dzurriyyatahu ( keturunannya), Dzurriyah ( keturunan) disebut Sulalah karena dia memisahkan diri dari asal (pokoknya)” ( Fathul Qodir : 4/ 355)
Dan Imam Arrozie rahimahullah berkata :
“Firman Allah Ta’ala ( ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ ) menurut tafsir yang pertama jelas, karena Adam asalnya dahulu dari tanah, dan keturunannya dari saripati air yang hina yaitu nutfah (air mani )”
Dan Ibnu ‘Aasyur berkata :” Kata النسل) ) artinya anak – anak dan keturunan, dinamakan Nasl karena dia memisahkan diri, yaitu memisahkan diri dari asalnya (pokoknya)”.
Nutfah atau mani ( yang dengannya terbentuk janin) dinamakan Sulalah sebagaimana tersebut dalam ayat karena dia terpisah dari laki-laki. Maka firman Allah : (مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ) adalah penjelasan dari kata (سُلَالَةٍ) dan huruf (مِنْ) adalah huruf bayaniyyah (penjelas). Jadi Sulalah adalah air yang hina ( yaitu mani) Inilah hal yang jelas dan sudah diketahui banyak orang.
Tapi pada ayat di atas mengisyaratkan suatu pengetehuan yang hanya diketahui pada zaman sekarang bahwa terbentuknya janin tergantung pada Nutfah.Adapun yang selain Nutfah, maka itu hanyalah sisa. Maka Sulalah yang terbentuk dari mani itulah yang disebut Nasl (bakal keturunan) bukan seluruh mani.
Dan menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma.
 
Tujuan PPGT (Pasal 5 AD PPGT) :
Dan kata “ Sulalah “ adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan prosescp terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
"Mewujudkan warga gereja yang sadar dan bertanggung jawab terhadap tugas dan panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat, dan alam semesta
Tidaklah diragukan lagi, semua ini menguatkan bahwa perkataan ini (Alqur’an) bukanlah perkataan manusia, tapi perkataan Tuhan manusia, kcparena realita seperti ini hanya baru diketahui oleh manusia sekarang, pada waktu alat-alat ilmu kedokteran sudah modern. Wallahu A’lam ( bersambung)
 
www.alsofwah.or.id
Visi PPGT :
±{{hapus:kelayakan}}{{Hapus:rapikan/1|d=18|m=11|y=2009|i=14|ket=}}setiap cinta harus diperjuangkan
"Disukai Allah dan Manusia"
 
Misi PPGT :
Misi PPGT adalah bersekutu, bersaksi dan melayani, yang dijabarkan dalam bentuk-bentuk pelayanan gerejawi.
 
PARADIGMA BARU PPGT
 
Berdasarkan Visi Gereja Toraja dan Visi PPGT serta dengan mempertimbangkan berbagai konteks pelayanan PPGT, maka dirumuskanlah Pokok-pokok Panggilan PPGT untuk 5 tahun yang akan datang. Dengan mengacu pada pokok-pokok tugas panggilan tersebut, Pengurus Pusat, Pengurus Klasis dan Pengurus Jemaat akan menterjemahkan kedalam Program Kerja yang visioner, baik untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Pokok-pokok tugas panggilan tersebut menyangkut pengembangan pemahaman, penghayatan dan pemaknaan terhadap sejumlah isu-isu pokok yang sedang dan akan terus berlangsung dalam kehidupan bergereja, bermasyarakat dan berbangsa.
 
1. Pembaruan diri
 
PPGT terpanggil untuk terus menerus membarui dirinya sebagai dasar untuk mewujudkan pembaruan organisasi, pembaruan gereja dan pembaruan dunia. Dijiwai oleh tema : “Berubahlah oleh Pembaruan Budimu” PPGT bertekad untuk memulai perubahan itu dari diri sendiri, tidak sekedar kata-kata yang indah tetapi dinikmati, dirasakan, dialami dan dilakukan. Perubahan yang sudah dinikmati dan dirasakan serta dialami dan dilakukan itu akan berdampak pada pembaruan organisasi, pembaruan gereja, pembaruan Toraja, Pembaruan Indonesia bahkan pembaruan global.
 
2. PPGT untuk semua
 
PPGT menyongsong paradigma baru, yakni “PPGT FOR ALL”. Dengan paradigma baru ini, PPGT berkomitmen untuk lebih banyak memberi ketimbang dari meminta, lebih banyak melayani daripada menuntut, lebih banyak berbuat daripada berbicara, lebih banyak bekerja daripada mengeluh, dll. Untuk mewujudkan hal itu, maka PPGT akan mengambil peran-peran inisiator dan fasilitator untuk program-program kepemudaan baik pada lingkup gereja maupun masyarakat. Dengan peran-peran itu, PPGT akan lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat secara umum.
 
3. Pemberdayaan SDM
 
PPGT terpanggil untuk memberdayakan semua potensi SDM yang dimiliki secara optimal melalui upaya-upaya yang terorganisir dan berkelanjutan. Potensi PPGT yang sedemikan banyak dan tersebar itu perlu dikelolah melalui sistem manajemen mutu yang profesional agar dapat berkontribusi otimal dalam pembangunan PPGT dan Gereja Toraja serta bermanfaat bagi Pembangunan masyarakat Toraja.
 
4. Pembudayaan Etos Kristen
 
PPGT terpanggil untuk menyatakan pelayanan yang beretos kristinani, yang anti kekerasan, dan yang berkomitmen tinggi untuk mewujudkan damai sejahtera ditengah-tengah dunia. Untuk itu PPGT terpanggil untuk terus terlibat dalam upaya-upaya mendorong pembudayaan etika kristiani, gerakan internasional mengatasi kekerasan (DOV 2001-2010) dan program-program lainnya yang dapat menjadi kesaksian yang nyata bagi dunia, termasuk pencitrakan etos kristiani yang lebih baik dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, Hak Azasi Manusia, Seni dan Kebudayaan, dan berbagai bidang kehidupan lainnya. Melalui program ini kita bermimpi bahwa orang akan menyaksikan bahwa di Tana Toraja yang mayoritas Kristen pengelolaan pemerintahannya lebih baik, tingkat korupsinya paling rendah, etos politiknya lebih bagus, penataan ekonominya lebih berkeadilan, penegakan hukum dan HAM lebih adil, dan sejumlah kesaksian lainnya yang pada akhirnya akan bermuara pada citra dan etos kristen di Toraja.
 
5. Pengembangan Peran Kebangsaan
 
PPGT adalah bagian integral dari Bangsa Indonesia yang ikut menentukan perjalanan sejarah Bangsa. Untuk itu PPGT terpanggil mewujudkan peran kebangsaan dalam hal terwujudnya demokrasi yang berkeadilan dan berkeadaban dan mewarnai politik yang membawa kemaslahatan bangsa. PPGT menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik, yaitu mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan di seluruh wilayah NKRI dimanapun PPGT ada. PPGT bertekad untuk memberi kontribusi yang kritis, positif, kreatif dan konstruktif melalui upaya pemberdayaan dan pendewasaan politik warga PPGT melalui mekanisme kaderisasi yang terprogram dan sistematis. PPGT mencari dan memanggil kader-kadernya untuk terjun ke dunia politik sebagai salah satu ladang pelayanan, tetapi kader-kader PPGT yang ada di Politik haruslah mencitrakan etos kristiani, bersih dan tidak Korupsi, sebab mereka adalah hamba Allah di dunia Politik.
 
6. Pengembangan Peran Ekumenis
 
PPGT terpanggil untuk bersama-sama dengan warga gereja lainnya dari berbagai latar belakang denominasi untuk mewujudkan keesaan gereja di Indonesia. PPGT terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mendorong kerjasama interdenominasi dan kemitraan dengan semua elemen pemuda gereja di Indonesia untuk menggerakkan lokomotif perjuangan oikumene yang semakin maju. Panggilan ini menjadikan PPGT sebagai seumber inspirasi dan inisiasi program-program ekumenikal, dan bukan sekedar turut partisipasi pada program-program ekumenikal yang sudah digagas elemen pemuda gereja yang lain. Selain itu PPGT menjadi mitra program-program ekumenis seperti DOV 2001-2010, Water for Life, Resolusi Konflik dan perdamaian dan program-program lain dari PGI, CCA, WCC, WARC dan sejumlah organisasi ekumenis lainnya.
 
7. Pengembangan Peran Pluralisme
 
PPGT terpanggil untuk bersama-sama dengan semua elemen bangsa, tanpa memandang sekat-sekat latar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan. PPGT juga terpanggil untuk mengambil inisiatif dalam upaya mewujudkan pluralisme dan penguatan masyarakat sipil. Hal ini bisa diwujudkan jika PPGT menyadari arti kehadirannya dalam konteks masyarakat dan bangsa yang sangat majemuk.
 
8. Gender dan Feminisme
 
PPGT terpanggil untuk mewujudkan masyarakat dan warga gereja yang semakin memberi ruang dan peran bagi perempuan, sekaligus mendorong dan memberdayakan kader-kader perempuan PPGT untuk mengaktualisasi peran dan potensi diri mereka. PPGT haruslah menjadi tempat yang bebas dari tekanan-tekanan struktural terhadap perempuan, serta menjadi tempat yang kondusif bagi perempuan untuk mengekspresikan peran-peran mereka.
 
9. Pelayanan Sosial
 
PPGT terpanggil untuk mewujudkan pelayanan sosial yang menjawab pergumulan-pergumulan bangsa, khususnya yang berhubungan dengan ketimpangan dan keterbelakangan sosial, pelayanan sosial kepada kelompok-kelompok yang terisolir dari pergaulan kemasyarakatan, termasuk kesiagaan tanggap darurat dalam merespons bencana alam dalam berbagai bentuk.
 
10. Pembangunan Kesehatan Masyarakat
 
PPGT terpanggil untuk menjadi mitra pemerintah dan institusi non pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 dan Sehat Untuk Semua yang dicanangkan WHO. PPGT mewujudkan panggilannya dalam memperlengkapi setiap warganya untuk berperan aktif dalam program-program pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk upaya penanggulangan dampak miras, Napza, HIV/AIDS serta penyakit-penyakit lainnya yang menjadi ancaman bagi manusia.
 
11. Pengentasan Kemiskinan
 
PPGT Terpanggil dalam upaya-upaya terencana dalam mengatasi kemiskinan dan segala macam problematikanya, mengurangi pengangguran serta bertekad menjadikan kemiskinan sebagai musuh bersama yang harus dihadapi dengan strategi dan aksi yang jelas. PPGT terpanggil untuk menjadi seperti Yesus yang sangat sosialis dalam menyatakan keberpihakannya kepada orang yang tertindas, orang lemah, orang miskin, orang yang tertawan dan terbelenggu serta menyatakan aksi yang nyata dalam bentuk tindakan kongkrit.
 
12. Pemeliharaan Lingkungan Hidup
 
PPGT terpanggil untuk merawat dan memelihara alam semesta sebagai salah satu anugerah Tuhan bagi kehidupan. PPGT ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang mengancam kelangsungan hidup penghuni alam semesta, dan karena itu bertanggung jawab juga dalam upaya-upaya yang sistemastis dan terencana untuk mengurangi dampak pemanasan global.
 
Yuk dukung Paradigma Baru PPGT
Paradigma baru ini hanya bisa terwujud jika mendapat dukungan dari kita semua. Mari bahu membahu, sehati sejiwa, seiring sejalan mewujudkan mimpi Kongres 2008 ini. We Have a Dream, Let make our dream be truly.