Perpustakaan Soeman H.S.: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k {subst:rapikan} |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
[[Berkas:Perpustakaan_Soeman_Hs_Pekanbaru-Riau.jpg ]]
'''Gedung Perpustakaan dan Arsip Nasional Soeman HS''' di kota Pekanbaru ,Riau merupakan perpustakaan provinsi terbaik dan termegah di Indonesia. Perpustakaan ini mempunyai 6 lantai dibangun oleh pemerintah provinsi [[Riau]] guna memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan daerah yang pada saat itu di [[Riau]] belum memiliki gedung yang representatif. Dengan APBD Riau lebih dari 150 milyar yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan, Riau Membaca. Diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla pada tahun 2008 lalu.
Perpustakaan ini tidak hanya sebagai ruang baca saja tetapi juga sebagai ruang/public space yang memadai bagi masyarakat luas.
Desainnya unik terinsipirasi dari alas baca [[Al-Quran]] sekilas juga mirip dengan buku yang sedang terbuka , dan mempunyai fasilitas yang lengkap mulai dari public library, children library, student library, educational room, auditorium, bilik budaya melayu, atrium, meeting room, discussion room, audio visual room,CCTV, internet room,wiFi disetiap ruangan, musholla, cafe, kantin. dan lain-lain.
Karena keunggulannya itulah sehingga perpustakaan ini menjadi E-Pilot National Project percontohan Perpustakaan seIndonesia
Baris 21:
Sampai saat ini perpustakaan Soeman HS yang kini jadi landmark dan icon baru [[pariwisata]] [[Kota Pekanbaru]] seharinya bisa dikunjungi hingga 1000 orang baik dari dalam maupun dari luar daerah sendiri,
Hingga April 2009 lalu jumlah anggota aktif lebih dari 20.358 orang dan mereka dapat mengakses sekitar 72.259 judul buku yang berjumlah 213.432 eksemplar ( Data 2009, hingga saat ini tak menutup kemungkinan semakin bertambah)
Baris 29:
[[Berkas:Monumen_Hilangnya_Demokrasi_Rakyat_Riau.JPG ]]
Monumen ini dibangun untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat [[Indonesia]] khususnya masyarakat [[Riau]], bahwa sebelum reformasi dan otonomi daerah, [[Provinsi Riau]] juga pernah mengalami terkekangnya dan tertindasnya kehidupan demokrasi di era orde baru, sehingga pada saat itu selain mempengaruhi tatanan kehidupan demokrasi rakyat, suara raktar, aspirasi juga mengakibatkan Riau mengalami ketertinggalan di bidang pendidikan dan pembangunan. Sehingga pada masa dahulu Riau tidak mengalami kemajuan.
|