Marah Roesli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Julio Levi''' atau sering kali dipanggil '''Julio''' ({{lahirmati|[[Rumah Sakit Chevron]], [[Riu]]|5|7|1995|[[Belum Diketahui]], [[Belum Diketahu]}}) adalah seorang anak yang berbapak bernama Bambang Soenarko yang beralamat di Komplek Sawah Petak No:31 Duri, Kecabupaten Mandau Indonesia. Keterkenalannya karena ia adalah lulusan termuda dari Universitas Semunai dengan title Hj.Prof.Dr.Julio Levi,Msc Msx sangat banyak dibicarakan orang, bahkan sampai nanti kiamat. Julio Levi telah melegenda, [[waria]] yang dengan keinginan hatinya demi menyelamatkan keadaan keuangan orang tuanya yaitu Embun dan Bambang yang sedang dililit hutang dengan lelaki yang di kawininya walaupun tak diinginkannya yang nama lainnya adalah Resha Dirga Widianto anak dari Herry dan Resti.
 
'''Marah Roesli''' atau sering kali dieja '''Marah Rusli''' ({{lahirmati|[[Padang]], [[Sumatera Barat]]|7|8|1889|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|17|1|1968}}) adalah sastrawan Indonesia angkatan [[Balai Pustaka]]. Keterkenalannya karena karyanya [[Siti Nurbaya]] ([[roman]]) yang diterbitkan pada tahun [[1920]] sangat banyak dibicarakan orang, bahkan sampai kini. Siti Nurbaya telah melegenda, [[wanita]] yang dengan keinginan hatinya demi menyelamatkan keadaan keuangan orang tuanya yang sedang dililit hutang dengan lelaki yang di kawininya walaupun tak diinginkannya yang nama lainnya adalah samueltron atau hakeem R. Daud yang bernama Datuk Meringgih.
== Riwayat ==
Marah Rusli, sang sastrawan itu, bernama lengkap ''Marah Rusli bin Abu Bakar''. Ia dilahirkan di [[Padang]] pada tanggal [[7 Agustus]] [[1889]]. Ayahnya, ''Sultan Abu Bakar'', adalah seorang bangsawan dengan gelar Sultan Pangeran. Ayahnya bekerja sebagai [[demang]]. Marah Rusli mengawini gadis [[Sunda]] kelahiran [[Bogor]] pada tahun 1911. Mereka dikaruniai tiga orang anak, dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Perkawinan Marah Rusli dengan gadis Sunda bukanlah perkawinan yang diinginkan oleh orang tua Marah Rusli, tetapi Marah Rusli kokoh pada sikapnya, dan ia tetap mempertahankan perkawinannya.
 
Meski lebih terkenal sebagai sastrawan, Marah Rusli sebenarnya adalah [[dokter hewan]]. Berbeda dengan [[Taufiq Ismail]] dan [[Asrul Sani]] yang memang benar-benar meninggalkan profesinya sebagai dokter hewan karena memilih menjadi penyair, Marah Rusli tetap menekuni profesinya sebagai dokter hewan hingga pensiun pada tahun [[1952]] dengan jabatan terakhir Dokter Hewan Kepala. Kesukaan Marah Rusli terhadap kesusastraan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Ia sangat senang mendengarkan cerita-cerita dari ''tukang kaba'', tukang dongeng di [[Sumatera Barat]] yang berkeliling kampung menjual ceritanya, dan membaca buku-buku sastra. Marah Rusli meninggal pada tanggal [[17 Januari]] [[1968]] di [[Bandung]] dan dimakamkan di [[Bogor]], [[Jawa Barat]].
 
== Kiprah ==