Kwee Thiam Tjing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
Tulisan-tulisannya banyak dimuat di berbagai penerbitan saat itu, seperti [[Pewarta Soerabaia]], [[Soeara Poeblik]], [[Sin Tit Po]], [[Matahari Semarang]] hingga [[Indonesia Raya (surat kabar)|Indonesia Raja]]. Kwee sendiri mengelola langsung [[Pembrita Djember]].
 
Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi seboewah persamaan hak dan koeadjiban manoesia, hingga setengah djam sebeloem balatentara Da`i Nippon indjak kota Malang.
 
Nonton Loedroek orah ken`o `nggoejoe, ia gambarken soeasana saat Sang petroek ingkang dadoes ratoe.
Djamino dan Djoliteng ia namaken pada sebagean kaoem dari bangsa jang baroe memoelai soeatoe Revoloesi.
 
Pada pertengahan [[1947]] kota Malang berubah menjadi lautan api. Kwee melaporkan kejadian-kejadian itu dengan cermat hingga [[tragedi Mergosono]] yang mungkin telah banyak dilupakan orang.