Tindik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Tindik tubuh''' merupakan [[perhiasan|hiasan]] pada tubuh ([[manusia]]) berupa penyematan benda (terutama dari [[logam]], tetapi dapat pula [[tulang]], [[gigi]], atau [[tanduk]]) berbentuk tertentu secara semipermanen atau permanen dengan cara ditembuskan pada [[kulit]]. Pada masyarakat modern, kebanyakan alasan orang mengenakannya adalah untuk perhiasan (ornamental), meskipun praktek tradisional pada masyarakat tertentu sering kali memiliki makna ritual keagamaan atau sosial. Oleh kalangan [[punk]] atau gerakan pascamodern lainnya seperti ''[[grunge]]'' dan ''[[alternative]]'', tindik tubuh dapat menjadi simbol pemberontakan atas kemapanan. Alasan lainnya adalah untuk kepuasan [[seksualitas|seksual]].
 
[[File:Body art.jpg|thumb|200px|Kultur pascamodern dapat disimbolkan oleh penggunaan tindik (di bawah bibir, di kening, dan puting susu) dan [[tato]].]]
Bagian tubuh yang disemat tindik yang paling banyak dikenal orang adalah bagian bawah daun telinga. Tindik ini secara khusus diberi nama [[anting-anting]]. Praktik ini umum diterapkan oleh banyak budaya dan perempuan yang mengenakannya secara umum diterima oleh masyarakat, namun untuk pria terdapat banyak reservasi, karena anting-anting sering kali diasosiasikan dengan kewanitaan<ref>Umpamanya, dalam Islam disebutkan dalam hadits bahwa siapa saja lelaki yang menindikkan telinganya adalah diharamkan untuk menjadi wali.</ref>. Bagian tubuh lainnya yang juga agak umum menjadi tempat tindik adalah [[hidung]], [[dagu]], bagian bawah [[bibir]], [[kening]], dan sekitar [[pusar]]. Posisi yang oleh banyak orang dianggap ekstrem (karena rasa sakit saat pembuatan lubang dan penyembuhan) adalah pada [[lidah]], [[pipi]], [[puting susu]], serta bagian [[alat kelamin|kemaluan]]. Yang terakhir ini biasanya dimaksudkan untuk alasan kepuasan seksual.