[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 125.160.229.4 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 220.239.181.59
Baris 352:
* [[Pengiris]]
 
'''== Rumah Adat ==
 
[[Rumah Bali]] yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian [[Weda]] yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Baris 358:
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
 
Pada umumnya,bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbolsimbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.''''''Teks ini akan dicetak tebal'''
 
== Pahlawan ==