Limbah hitam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ ref |
+ data |
||
Baris 3:
Setiap manusia rata-rata mengeluarkan 125-250 gram limbah hitam (tinja dan air kencing) per hari, sehingga ribuan ton limbah hitam diproduksi setiap harinya. Diluar jumlahnya, limbah hitam mengandung empat komponen berbahaya:
* Mikroba (seperti bakteri [[Salmonela typhi]] penyebab demam tifus dan bakteri [[Vibrio cholerae]] penyebab kolera, hepatitis A, dan virus penyebab polio). Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba termasuk bakteri koli-tinja (''E-Coli''). <ref>Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama ''Water Sanitation Program (WSP-EAP)'', Bank Dunia untuk ''Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP)'', dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.</ref>
* Materi organik berupa sisa dan ampas kmakanan yang tidak tercerna dalam bentuk karbohidrat, enzim, lemak, mikroba, dan sel-sel mati. Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg [[BOD5]]. Kandungan BOD yang tinggi mengakibatkan air mengeluarkan bau tak sedap dan berwarna hitam. <ref>Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama ''Water Sanitation Program (WSP-EAP)'', Bank Dunia untuk ''Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP)'', dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.</ref>
* Telur cacing. Prevalensi anak cacingan yang diakibatkan cacing cambuk dan cacing gelak bisa mencapai 70 persen dari [[balita]] di Indonesia <ref>Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama ''Water Sanitation Program (WSP-EAP)'', Bank Dunia untuk ''Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP)'', dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.</ref>
* Nutrien yang umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan fosfor (P) yang dibawa oleh sisa sisa protein dan sel-sel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat. Satu liter tinja manusia mengandung amonium sekitar 25 mg dan fosfat seberat 30mg. Senyawa nutrien memacu pertumbuhan ganggang (''algae''). Akibatnya warna air jadi hijau. Gangang menghabiskan oksigen dalam air sehingga ikan dan hewan air lainya mati. fenomena yang disebut eutrofikasi ini mudah dijumpai, termasuk di waduk, danau, maupun balong-balong. <ref>Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama ''Water Sanitation Program (WSP-EAP)'', Bank Dunia untuk ''Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP)'', dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.</ref>
|