Beras Tekad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Erik Evrest (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Erik Evrest (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
== Latar Belakang ==
Setelah Indonesia berhasil membebaskan Irian Barat, Indonesia pun mulai mengganyang Malaysia. Situasi politik dan ekonomi ketika itu menjadi sangat memprihatinkan. Harga-harga naik tak terkendali. Harga beras sangat mahal hingga rakyat pun terpaksa menggantinya dengan jagung, ketela, dan hasil tanaman umbi lainnya. Sementara orang yang dapat membeli beras merupakan suatu kebanggaan bagi mereka sendiri. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, orang Indonesia bertekad mencanangkan strategi "berdikari" (berdiri di kaki sendiri). Orang Indonesia bertekad untuk makan dan berpakaian dari hasil bumi sendiri. Dalam keadaan serba sulit itulah, pemerintah kemudian menciptakan beras TeKaD. Namun dengan terciptanya beras TeKaD tetaplah tidak efektif. Pada waktu yang bersamaan pula, bencana hama tikus melanda dimana-mana. Sampai-sampai kulit batang pohon keras pun seperti pohon ketela terkelupas habis oleh
|