Serangan Umum 1 Maret 1949: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 141:
Mengenai serangan tersebut, pihak [[Belanda]] memberikan keterangan sbb.:
''Hari Selasa pagi tanggal 1 Maret lebih kurang pukul 04.00 pos-pos Belanda yang berada di perbatasan Kota Yogya telah ditembaki. Tepat pukul 06.00 di pelbagai tempat di dalam kota terjadi penembakan secara gencar. Dua serangan telah dilakukan oleh gerombolan-gerombolan kuta dari jurusan barat, sedang percobaan serangan ketiga dilakukan dari jurusan selatan, di mana terletak Kraton-dalam. Segera militer Belanda mengambil tindakan untuk mematahkan serangan-serangan itu. Dengan melintas kota sebuah kolone dikerahkan ke tempat yang terancam di selatan kota itu guna menghadapi gerombolan yang menyerang. Kolone terebut ditembaki dengan hebat dari bagian kraton luar. Setelah berhasil mencapai tembok utara kraton-dalam, mereka lalu ditembaki dari arah kraton. Tembakan juga datang dari penembak-penembak yang bersembunyi di pohon-pohon halaman kraton-dalam.''
Baris 148 ⟶ 147:
''Kekacauan berakhir lebih kurang pukul 11 pagi. Ditaksir ada kira-kira 2.000 orang anggota gerombolan yang setelah menyusun kekuatannya di sekitar kota, melancarkan serangan ke dalam kota. Para penyerang, yang sebagian bersenjakan kuat, telah dapat dicerai-beraikan di semua tempat dengan menderita kerugian besar dan terpaksa meninggalkan sejumlah besar senjatanya.''
Dari ilustrasi tersebut tampak bahwa ketidakmampuan pimpinan lapangan yaitu Letnan Kolonel Suharto dalam mengatur pertempuran. Dari sekitar 2000 pejuang, kita kehilangan seperempat kekuatan (353 pejuang tewas dibandingkan dengan tentara Belanda yang hanya kehilangan 6 orang) hanya dalam waktu 6 jam. Kelak perilaku Suharto ini terjadi kembali dengan skala yang lebih besar dan membawa akibat yang lebih besar dan merugikan bagi Indonesia bahkan sempat mengancam keutuhan Republik Indonesia.
== Kerugian di kedua belah pihak ==
|