Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|image=[[Berkas:Orang Minang.jpg|300px]]
|image_caption=Adnan Saidi, Hatta, Yusof Ishak, Muszaphar Shukor, Natsir, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Hamka, Yamin, Marah Roesli, Chairil Anwar, Agus Salim
|poptime=kurang lebih '''57 juta'''(2000) <ref>{{cite book |last=Suryadinata|first=Leo|title=Indonesia's Population, Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape}}</ref>
|popplace=[[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]: '''23.747.343'''.{{br}}
[[Jabotabek]], [[Indonesia]]: '''136636.000'''.{{br}}
[[Riau]], [[Indonesia]]: '''334534.854'''.{{br}}
[[Jambi]], [[Indonesia]]: '''85385.734'''.{{br}}
[[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]: '''6306.550'''.{{br}}
[[Kepulauan Riau]], [[Indonesia]]: '''11111.463'''.{{br}}
[[Bengkulu]], [[Indonesia]]: '''666.861'''.{{br}}
[[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]]: '''664.215'''.{{br}}
[[Negeri Sembilan]], [[Malaysia]]: '''50450.000'''.{{br}}
|langs=[[bahasa Minang]], [[bahasa Indonesia]] dan [[bahasa Melayu]].
|rels=[[Islam]].
|related=[[Melayu]], [[Aceh]].
}}
 
Baris 60:
* [[Suku Tanjung]]
* [[Suku Sikumbang]]
* [[Suku Malayu]] ([[Suku Melayu (Minang)]])
* [[Suku Guci]]
* [[Suku Panai]]
Baris 66:
* [[Suku Kampai]]
* [[Suku Bendang]]
* [[Suku Kutianyie]] (atau Suku Koto Anyie)
{{col-break}}
* [[Suku Sipisang]]
* [[Suku Payobada]]
* [[Suku Pitopang]] (atau [[Suku Patopang)]]
* [[Suku Mandaliko]]
* [[Suku Sumagek]]
Baris 76:
* [[Suku Simabua]]
* [[Suku Salo]]
* [[Suku Singkuang]] (atau [[Suku Singkawang)]]
* [[Suku Panyalai]]
{{col-end}}
 
Baris 99 ⟶ 98:
Ada banyak penjelasan terhadap fenomena ini, salah satu penyebabnya ialah sistem kekerabatan matrilineal. Dengan sistem ini, penguasaan harta pusaka dipegang oleh kaum perempuan sedangkan hak kaum pria dalam hal ini cukup kecil. Hal inilah yang menyebabkan kaum pria Minang memilih untuk merantau. Kini wanita Minangkabau pun sudah lazim merantau. Tidak hanya karena alasan ikut suami, tapi juga karena ingin berdagang, meniti karier dan melanjutkan pendidikan.
 
Menurut [[Rudolf Mrazek]], sosiolog [[Belanda]], dua tipologi budaya Minang, yakni dinamisme dan anti-parokialisme melahirkan jiwa merdeka, kosmopolitan, egaliter, dan berpandangan luas, hal ini menyebabkan tertanamnya budaya merantau pada masyarakat Minangkabau.<ref>[http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=perspektif&j=&id=1]</ref> Semangat untuk merubah nasib dengan mengejar ilmu dan kekayaan, serta pepatah Minang yang mengatakan ''RakatauKa rantau madang di huludahulu, babuah babungo alun; ka rantau malah buyung dahulu, di rumah paguno balun'' (lebih baik pergi merantau karena dikampung belum berguna) mengakibatkan pemuda Minang untuk pergi merantau sedari muda.
 
==== Faktor Ekonomi ====