Penjing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:BonsaiTridentMaple.jpg|thumb|280px|right|Penjing gaya ''akar di atas batu''. Koleksi penjing di [[Museum Nasional Bonsai dan Penjing]], [[Washington, DC]].]]
'''Penjing''' ({{lang-zh|c=盆景|p=pén jǐng|l=pemandangan nampan}}) atau '''penzai''' ({{lang-zh|c=盆栽|p=pén zāi|l=tanaman nampan}}) adalah seni [[Cina]] kuno dalam menanam [[pohon]] atau tanaman yang dibuat agar terus berukuran mini dengan cara [[pemangkasan]] untuk membuat bentuk-bentuk yang memenuhi kriteria [[estetika]] dan ilusi mengenai usia tanaman. Pada umumnya, penjing dibagi menjadi tiga
Secara umum, perbedaan visual yang utama antara bonsai dan penjing adalah pada bentuk. Bonsai cenderung memiliki bentuk-bentuk yang lebih sederhana (tampak lebih "halus"), besar [[dahan]] melebihi proporsi, dan ditanam dalam pot berbentuk sederhana dengan warna suram atau warna tanah. Sebaliknya, penjing didesain dalam berbagai bentuk yang tampak "liar", dan dapat ditanam di pot yang berwarna cerah atau bentuk-bentuk lain yang lebih kreatif. Penggemar tanaman mini di luar [[Asia]] sering mengaburkan perbedaan penjing dan bonsai dengan maksud mengeksplorasi potensi tumbuhan dan bahan-bahan pot, serta ingin terbebas dari gaya dan teknik tradisional.
== Sejarah ==
[[Berkas:WuhanPenjing1.jpg|thumb|220px|Penjing di Museum Batu dan Penjing, Wuhan, Cina]]
Di berbagai [[taman Cina]] klasik dapat dijumpai miniatur tanaman dan ornamen batu yang disebut penjing. Pohon-pohon dipangkas
=== Asal usul ===
Wadah yang disebut ''pen'' (盆) berasal dari budaya [[Yangshao]] periode [[Neolitik Cina]] yang mengenal piring rendah dari tanah liat dan dasar memiliki kaki. Benda tersebut kemudian diproduksi dari [[perunggu]] untuk keperluan upacara di istana dan ritual keagamaan sepanjang [[Dinasti Shang]] dan [[Dinasti Zhou]].<ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/BigPicture/Pen.html |title=pen, the origins of the shallow tray |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref>
Ketika pedagang asing tiba di Cina untuk memperkenalkan tanaman aromatik pada abad ke-2 SM, orang Cina mulai membuat wadah membakar [[dupa]] berbentuk mangkuk yang unik.<ref name=Chinese Pottery of the Han Dynasty>{{cite book | author= Laufer, Berthold | title= Chinese Pottery of the Han Dynasty | publisher= E.J. Brill, Ltd. | year=1909 |}}</ref> Wadah yang disebut ''[[boshanlu]]'' ini berbentuk seperti mangkuk bertangkai yang memiliki tutup berbentuk pulau/gunung suci ([[Gunung Penglai]]) yang memiliki celah-celah tempat keluarnya asap dupa. Ornamen pada ''bonshanlu'' sering berupa tokoh-tokoh mitologi atau hewan buas di pegunungan. Wadah ''pen'' berukuran kecil kadang-kadang diletakkan sebagai alas ''boshanlu'' sebagai penampung sisa dupa yang masih panas. ''Pen'' kadang-kadang diisi air untuk melambangkan lautan yang menjadi lokasi pulau/gunung suci Gunung Penglai. Pada awalnya dipakai ''pen'' yang dibuat dari [[perunggu]], [[keramik]], atau batu [[talk]]. Pada masa-masa berikutnya, ''pen'' yang dipakai adalah batu berbentuk unik, dan kadang-kadang sebagian permukaannya diselimuti lumut untuk lebih memperindah perwujudan miniaturisasi.<ref name=The World in Miniature>{{cite book | author= Stein, Rolf A. | title= The World in Miniature | publisher= Stanford University Press | year=1990 | page=41 |}}</ref>
Sejak abad pertama Masehi, [[mistisisme]] [[Tao]] mengajarkan pembuatan kembali situs-situs mistik dalam bentuk miniatur untuk lebih memusatkan perhatian dan meningkatkan apresiasi terhadap benda-benda dalam bentuk sebenarnya. Masuknya berbagai aliran [[Buddhisme]] dari India ke Cina setelah pertengahan [[abad ke-2]] Masehi, di antaranya membawa ajaran meditasi sekte ''[[dhyana]]'' yang terjemahan naskahnya sering memakai terminologi Tao untuk menjelaskan konsep-konsep nonfisik. Bersamaan dengan itu pula Cina mengenal seni bunga dan seni dekorasi altar dengan bunga yang kemudian menjadi salah satu cabang seni di Cina. Lima abad kemudian, sekte Buddhisme [[Zen|Chán]] terbentuk dari perpaduan ajaran Buddhisme ''dhyana'' dan Taoisme asli Cina.<ref name=China, A Short Cultural History>{{cite book | author= Fitzgerald, C.P. | title= China, A Short Cultural History | publisher= Westview Press | year=1985 | page=283 |}}</ref>
Baris 19:
Walaupun paling tidak dari legenda-legenda [[abad ke-3]] dan [[abad ke-4]] sudah diceritakan tentang guru Tao yang memiliki kemampuan untuk mengecilkan pemandangan alam menjadi berukuran kecil di dalam wadah,<ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/BigPicture/FeiJiangfang.html |title=Fei Jiang-Fang |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref> penjelasan tertulis tentang pemandangan alam dalam bentuk miniatur baru ditemui pada periode [[Dinasti Tang]]. Naskah dari periode tersebut menyebut bahwa seni (waktu itu disebut ''punsai'')<ref>{{cite web|url=http://www.bonsaiempire.com#Courtiers |title=Penjing and its predecessor Punsai history |publisher=Bonsaiempire.com |date= |accessdate=2009-11-21}}</ref>) membuat pemandangan dari pohon-pohon yang dikerdilkan telah dikenal untuk beberapa lama, sebagai seni asli Cina atau mungkin sebagai bentuk seni yang dibawa dari luar.<ref>{{cite book | author= Stein , pp. 41, 284 }}</ref> Sebagai contoh dari pengaruh asing yang mungkin sekitar periode ini adalah gelombang kedatangan orang asing secara besar-besaran.ke ibu kota [[Chang'an]] yang baru dibangun kembali. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun [[630]] ketika [[Göktürks]] dikalahkan oleh tentara Dinasti Tang dan ribuan keluarga Turki pindah untuk tinggal di Chang'an.<ref name=Gilded Dragons, Buried Treasures From China's Golden Ages>{{cite book | author= Michaelson, Carol | title= Gilded Dragons, Buried Treasures From China's Golden Ages | publisher= British Museum Company Ltd | year=1999 | pages=94-95 }}</ref>) Hingga kini sejarawan belum menemukan naskah yang menjelaskan periode terjadinya perubahan fungsi piring/nampan ''pen'' sebagai wadah untuk tanaman dan batu, dan asal mula terciptanya bentuk-bentuk penjing yang unik. Lukisan tertua yang menggambarkan penjing adalah lukisan dinding yang berasal dari sekitar tahun [[706]]. Lukisan dinding ini ada di lorong menuju makam Pangeran Zhang Huai di situs [[Mausoleum Qianling]]. Ketika diekskavasi pada tahun 1972, lukisan ini memperlihatkan dua pelayan wanita membawa penjing berbentuk pohon buah dan hiasan batu berukuran mini.<ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/Paintings/Chinato960.html#Courtiers |title=Dwarf Potted Trees in Paintings, Scrolls and Woodblock Prints |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref>
Menurut perkiraan, pohon-pohon bernilai tinggi awalnya dikumpulkan dari alam bebas. Pohon-pohon tersebut dianggap unik karena dipenuhi simpul-simpul,
=== Perkembangan di Jepang ===
Baris 28:
=== Abad ke-19 ===
Pada tahun [[1806]], sebuah pohon kerdil yang sangat tua dari Kanton (sekarang [[Guangzhou]]) dihadiahkan kepada Sir [[Joseph Banks]], dan kemudian dihadiahkan kepada [[Ratu Charlotte]] untuk diamat-amati oleh ratu.<ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/BigPicture/InEngland.html|title=A Chronology of Dwarf Potted Trees in England |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref> Pohon tersebut dan penjing lainnya yang dilihat oleh orang Barat di Cina Tenggara kemungkinan besar berasal dari taman Fa Ti yang terletak di dekat Kanton.<ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/1800Refs/Abel.html |title='Dwarf Trees' from Dr. Clarke Abel's Book |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref>
Menurut berbagai buku sumber dari Barat, Hingga paruh pertama [[abad ke-19]], [[pencangkokan]] adalah metode perbanyakan penjing yang utama. Tinggi pohon biasanya antara 30 cm hingga 60 cm setelah dipelihara selama 20 tahun. Jenis pohon yang biasa dipakai adalah pohon [[elm]], dan juga pohon [[pinus]], [[juniper]], [[siprus (tanaman)|siprus]], dan [[bambu]]. Pohon [[prem]] adalah pohon buah yang paling disukai untuk penjing, begitu pula halnya dengan pohon persik dan pohon jeruk. Cabang pohon dapat dibengkokkan dan dibentuk dengan memakai berbagai bentuk penunjang dari bambu, kawat besi atau perunggu; pohon boleh dipotong, dibakar, atau dipangkas, dan kulit pohon kadang-kadang dikoyak pada beberapa tempat atau dioleksi gula untuk mengundang rayap agar batang pohon menjadi terlihat kasar, atau bahkan memakan bagian dalam batang. Batu-batu dan lumut sering ditambahkan ke dalam komposisi penjing.<ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/1800Refs/Livingstone.html|title='Dwarf Trees' from John Livingstone's Letters to the Horticultural Society |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/1800Refs/Main.html|title='Dwarfed Forest-Trees' by James Main |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/1800Refs/Hickok.html |title='Visit to the Fati Gardens' by Rev. H. Hickok |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref><ref>{{cite journal | author=Toshihiro, Yonetami | title=Wiring | journal=Bonsai Today| year=1989 | volume=1 | pages=20 | issue=1}}</ref><ref name=Bonsai: Its Art, Science, History and Philosophy>{{cite book | author= Koreshoff, Deborah R.| title= Bonsai: Its Art, Science, History and Philosophy | publisher= Boolarong Publications | year=1984 | page=3 |}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/1800Refs/Bertin.html |title=Henri Leonard Jean Baptiste Bertin and dwarf potted trees |publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}} See also {{cite web|url=http://www.phoenixbonsai.com/BigPicture/TreeReport.html |title=Earliest Western Reports of Various Kinds of Trees/Shrubs as Dwarf Potted Trees|publisher=Phoenixbonsai.com |date= |accessdate=2009-10-09}}</ref>
Baris 37:
=== Abad ke-20 ===
Paling tidak pada awal 1960-an, di Cina terdapat paling sedikit 60 bentuk-bentuk penjing khas daerah yang dapat dibedakan oleh mata para ahli.<ref>{{cite book | author= Richardson , p. 155 }}</ref> Sebagian di antara bentuk-bentuk tersebut paling tidak berasal dari abad ke-16.<ref>{{cite journal | author= Albert, Karen | title= Chinese Penjing Artist Visits America | journal=Bonsai Magazine| year=1992| volume=31 | page=13 | issue=4}}</ref>
|