Konflik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
k robot Adding: cs
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Konflik''' adalah suatu keadaan pertikaian antara dua pihak.
 
==Definisi==
Dalam [[ilmu politik]], "konflik" merujuk kepada suatu permusuhan antara dua kelompok orang.
 
Konflik berasal dari kata '''''Configere''''' yang berarti ''saling memukul''. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik, seperti yang diajarkan kepada para lulusan mahasiwa dan tugas profesional dalam [[penyelesaian konflik]] umumnya mempunyai definisi: "ketika dua atau lebih pihak, dengan [[tujuan]] yang tidak sesuai, mencoba menjatuhkan kemampuan pencapaian tujuan masing-masing".
 
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu [[interaksi]]. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara keadaan dan ketiadaan konflik tidaklah boleh dianggap sama dengan perbedaan antara [[kompetisi]] dan [[kerja sama]]. Dalam sebuah keadaan yang kompetitif, pihak-pihak di dalamnya mempunyai tujuan yang masing-masing berbeda, sehingga jika ketika salah satu pihak mencoba mencapai tujuan mereka ia akan menjatuhkan percobaan yang dilakukan pihak lain. Oleh sebab itu, keadaan yang kompetitif akan secara alami menyebabkan konflik. Meskipun begitu, konflik juga dapat terjadi dalam suatu kerja sama, di mana pihak-pihak di dalamnya mempunyai tujuan yang konsisten, karena langkah yang digunakan satu pihak untuk mencapai tujuan mereka tetap dapat menjatuhkan percobaan yang dilakukan pihak lainnya.
 
Konflik adalah sesuatu yang wajar terjadi di masyarakat, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan [[integrasi]]. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
==Jenis-jenis konflik==
Konflik perbedaan pendapat dapat meningkat menjadi adu mulut dan/atau menyebabkan [[perkelahian]].
 
 
Konflik dapat dibagai kepada beberapa tingakatan analisis:
== Faktor penyebab konflik ==
*konflik intrapribadi (biasanya ini dianggap bagian dari [[psikologi]])
 
*konflik antarpribadi
a. ''Perbedaan individu'', yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
*konflik kelompopk
 
*konflik organisasi
b. ''Perbedaan latar belakang [[kebudayaan]]'' sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula. seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
*konflik masyrakat
 
*konflik dalam negeri (contohnya: [[perang saudara]], kampanye [[pemilu]])
c. ''Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok'', diantaranya menyangkut bidang [[ekonomi]], [[politik]], dan [[sosial]].
*konflik antarbangsa
 
d. ''Perubahan-perubahan [[nilai]] yang cepat'' dan mendadak dalam masyarakat.
 
 
 
== Jenis-jenis konflik ==
 
 
Menurut [[Dahrendorf]], konflik dibedakan menjadi 4 macam :
 
*konflik antara atau dalam [[peran sosial]] (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
 
*konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
 
*konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
 
*konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).
 
 
== Akibat Konflik ==
 
Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
 
1. meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (''ingroup'') yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
 
2. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
 
3. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
 
4. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
 
5. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
 
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut:
* Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
 
* Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik.
 
* Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
* Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
 
* Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik.
Dalam [[dunia Barat|masyarakat Barat]], para pakar biasanya akan menyarankan percobaan untuk mencari penyelesaian yang paling menguntungkan bagi kedua belah pihak, namun ini mungkin tidak selalu benar untuk banyak masyarakat Timur.
 
==Contoh konflik==
[[Konflik Vietnam]] berubah menjadi [[perang]].
 
[[Konflik Timur Tengah]] membentukmerupakan contoh konflik yang bersejarahtidak danterkontrol, masihsehingga terustimbul berlangsung[[kekerasan]]. antarahal ini dapat dilihat dalam konflik [[Israel]] dan [[Palestina]].
 
Konflik Katolik-Protestan di [[Irlandia Utara]] memberikan contoh konflik bersejarah lainnya.