Ngarep: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Joardimed (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Joardimed (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ngarep''' merupakan salah satu istilah [[bahasa prokem Indonesia]] yang dipakai untuk mengacu pada kondisi psikologis ketika seseorang sedang berharap akan sesuatu atau memiliki harapan akan sesuatu. Dalam tingkatan yang paling sederhana, kata ngarep dapat digunakan sebagai pengganti [[kata kerja]] 'menginginkan', sementara dalam tingkatan yang ekstrim, ngarep sudah sampai pada [[kebutuhan]] atau kondisi membutuhkan sesuatu.
 
Sekalipun dapat ditemui dalam berbagai konteks umum, istilah non-formal ini jauh lebih kental ditemukan dalam konteks [[pria]]-[[wanita]] dan [[cinta]], yakni secara spesifik berarti keinginan untuk [[pacaran]]. Misalkan, "Toni ngarep dengan Gina," yang berarti Toni berharap bisa menjadi pacar Gina. Ngarep lebih daripada sekedar menyukai atau perasaan [[afeksi]]. Hal yang paling mendasar dari [[fenomena]] ini (bercinta) adalah adanya [[persepsi]] akan kehampaan atau ketidaksempurnaan di dalam diri orang yang sedang dilandardilanda [[perasaan]] ngarep itu. memiliki harapan akan kehadiran obyek yang diinginkannya. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka umumnya sang penderita akan mengalami kekacauan [[emosi]].
 
Secara [[fisik]], ngarep memiliki karakteristik seperti orang kasmaran atau jatuh [[cinta]]. Bagi seorang [[pria]] yang sedang mendekati lawan jenisnya, kondisi ini dianggap dapat berakibat buruk karena membuat dirinya terlihat tidak memiliki kekuatan apa-apa, seperti tidak laku diinginkan oleh siapapun, dan bahkan melakukan hal-hal yang merugikan dirinya seperti kelewatan melankolis. <ref>http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/20/12302290/ngarep.dosa.pria.paling.besar.</ref>