Melayu Bengkulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k +kat |
||
Baris 3:
Budaya dan bahasa Melayu Bengkulu, sama seperti Melayu lainnya di Sumatera dan Semenanjung Malaka, yaitu memiliki falsafah hidup yang membenci pertikaian. Pertikaian ala Melayu biasanya dilakukan dengan cara berbalas pantun, begitu juga dengan Melayu Bengkulu, yaitu dengan menggunakan pantun. Tidak hanya pertikaian, namun berpantun juga sering digunakan untuk berdendang. Berdendang gamat (sejenis pantun yang panjang) dilakukan disaat acara-acara resmi, seperti pernikahan, dan dilakukan semalam suntuk oleh puluhan orang bersama-sama dan bersahut-sahutan.
[[Kategori:Melayu|Bengkulu]]
|