Orang Jepang Amerika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 39:
Dari tahun [[1861]] hingga [[1940]], sekitar 275.000 orang Jepang berimigrasi ke [[Hawaii]] dan [[Pantai Barat Amerika Serikat]].<ref name=issei /> Mayoritas generasi pertama (''issei'') berasal dari daerah pedesaan di Jepang. Sebagian di antara mereka dipekerjakan sebagai petani perkebunan [[tebu]] di Hawaii dan ladang [[sayuran]] di [[California]].<ref name=issei>{{cite web |title=Issei First Generation |url=http://americanhistory.si.edu/perfectunion/non-flash/immigration_issei.html |date= |work= |publisher=National Museum of American History |accessdate=2010-01-11}}</ref> Sebagian lainnya menetap di daerah perkotaan di pesisir dan bekerja di bidang usaha kecil, biasanya usaha milik sendiri atau usaha milik ''issei'' yang lain.<ref>{{cite web |title=Japanese-Americans in World War II |url=http://www.nps.gov/history/nhl/themes/JPNAmericanTS.pdf |date= |work= |publisher=National Park Service. U.S. Department of the Interior |accessdate=2010-01-11}}</ref>
Semasa [[Perang Saudara Amerika]], perluasan industri gula di Hawaii membutuhkan buruh
Pada tahun [[1865]], Menteri Luar Negeri Hawaii Robert Crichton Wylie yang juga pemilik perkebunan, meminta pengusaha Amerika di Jepang untuk mengirim buruh kontrak. Wylie menunjuk Eugene Van Reed, seorang warga negara Amerika Serikat untuk menjadi konsul Hawaii di Jepang. Van Reed membutuhkan waktu lama untuk memperoleh izin merekrut pekerja di Jepang.<ref>{{cite book |title=Turning Points in Japanese History |last=Edström |first=Bert |authorlink= |coauthors= |year=2002 |publisher=Routledge |location= |isbn= |page=72 |pages= }}</ref>
Pekerjaan sebagai buruh perkebunan tebu ternyata terlalu berat bagi mereka yang dulunya adalah perajin keramik, juru masak, dan penjahit. Selain bekerja berat di bawah matahari [[tropis]], mereka bekerja selama 10 jam sehari, dan didenda bila datang terlambat atau keluar setelah jam malam. Upah dikurangi bila merusakkan alat pertanian, dan dihukum untuk bekerja ekstra dua hari bila sakit akibat kelalaian sendiri. Sebelum kontrak tiga tahun mereka berakhir, 40 orang di antaranya pulang kembali Jepang. Sisanya menetap di Hawaii, seorang bunuh diri, dan beberapa laki-laki menikah dengan wanita Hawaii. Kecuali satu orang, mereka semua menandatangani petisi yang menuntut pemilik perkebunan di Hawaii telah melakukan kekejaman, dan memberi fasilitas hidup di bawah standar.<ref name=history />
|