Hamengkubuwana VII: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
Biasanya dalam pergantian tahta raja kepada putera mahkota menunggu sampai sang raja atau ayahanda meninggal dunia tetapi dalam sejarah ini berbeda karena pergantian Hamengkubuwono VII ke Hamengkubuwono VIII sang ayah masih hidup, bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah di asingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Keraton diluar keraton Jogyakarta.
Dengan besar hati Hamengkubuwono VII mengikuti kemauan sang anak (mikul dhuwur mendem djero) yang secara politis telah menguasai kondisi didalam pemerintahan kerajaan, Didalam pengasingannya sang Raja pernah bersabda " Tidak pernah ada Raja yang mati di keraton setelah saya" kita tidak tau maksud dari perkataan raja tetapi yang jelas raja Hamengkubuwono VIII
{{stub}}
|