Batanghari Sembilan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membuang kategori Seni; Menambahkan kategori Seni di Indonesia (HotCat)
Reindra (bicara | kontrib)
Nuansa Estetik
Baris 9:
Alat yang dipergunakan untuk mengiringi tembang, di masa lalu masyarakat memiliki alat-alat musik tradisional seperti Serdam, Ginggung, Suling, Gambus, Berdah dan Gong alat tersebutlah yang mengikuti rejung atau tembang atau adakalanya mereka melantunkan tembang tanpa alat dan tanpa syair “meringit”. Selain ini adalagi sastra lisan seperti guritan, andai-andai, memuning dan lain-lain saat ini sudah langka yang dapat melakukannya. Dengan kemajuan yang dilalui, masyarakatnya berinteraksi dengan peralatan moderen, menyebabkan alat tradisional tersebut bertambah atau berganti alat-alat baru seperti Accordion (ramanika), Biola (piul) dan Guitar (itar). Sejak tahun enam puluh-an didominasi oleh [[Gitar]] Tunggal ( hanya mempergunakan dan hanya satu gitar saja ) untuk mengiringi tembang. Tembang tersebut biasanya hanyalah berupa [[Pantun]] empat kerat bersajak a-b a-b, bahasa yang dipergunakan adalah bahasa melayu.
 
== Nuansa EstetikEstetika ==
[[Irama]] dan [[nada]] yang muncul dari tembang atau rejung itu memiliki nuansa estetikestetika natural, dalam arti membawakan suara alam semesta yang pada dasarnya jarang orang tidak dapat mengappresiasinya. Nuansa estetikestetika natural ini tidak hanya sekedarsekadar memenuhi konsumsi pemikiran enerjikenergis, melainkan lebih kepada unsur qalbu sentimental. Jiwa [[manusia|insaniah]] yang terdalam dapat diraih, maka terkadang tidak mengherankan jika unsur pemikirian tidak terlalu dominan sehingga dapat memberi celah hidup dalam hati, di situlah letak dari tembang ini. Tentu saja sasarannya adalah manusia yang masih hidup secara batiniahnya.
 
Irama dan nada yang muncul dari tembang atau rejung itu memiliki nuansa estetik natural dalam arti membawakan suara alam semesta yang pada dasarnya jarang orang tidak dapat mengappresiasinya. Nuansa estetik natural ini tidak hanya sekedar memenuhi konsumsi pemikiran enerjik melainkan lebih kepada unsur qalbu sentimental. Jiwa insaniah yang terdalam dapat diraih maka terkadang tidak mengherankan jika unsur pemikirian tidak terlalu dominan sehingga dapat memberi celah hidup dalam hati, di situlah letak dari tembang ini. Tentu saja sasarannya adalah manusia yang masih hidup secara batiniahnya.
 
== Pranala luar ==