Pembicaraan:Kerajaan Pagaruyung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k pindah kat ke pembicaraan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 22:
Mengenai nama Malayapura sebagai nama kerajaan yang dipimpin Adityawarman ditemukan dalam prasasti Amoghapasa berbahasa Sansekerta (beda dengan prasasti Amoghapasa zaman Kertanagara). Prasasti Amoghapasa Sansekerta ditulis oleh Adityawarman sendiri. Saya menemukan informasi ini dari bukunya Slamet Muljana berjudul ''Tafsir Sejarah Nagarakretagama'', juga ''Menuju Puncak Kemegahan''. Adityawarman sendiri tidak pernah menjabat sebagai raja Dharmasraya sehingga antara Dharmasraya dengan Malayapura tidak bisa disamakan. Hal ini juga diperkuat oleh catatan Dinasti Ming bahwa di Sumatra pada abad ke-14 terdapat tiga kerajaan, yaitu Palembang (bekas Sriwijaya), Dharmasraya (bekas Malayu), serta Malayapura (alias Pagaruyung). Salam ([[Pengguna:Antapurwa|Antapurwa]] 08:22, 26 Mei 2008 (UTC))
: Mungkin buku Slamet Muljana bisa dimasukkan ke Daftar pustaka. Anyway, bukannya pada saat itu Palembang menjadi bawahan Melayu (dan baru lepas pada zaman Palembang Darussalam). Saya sendiri juga ingin tahu lebih jauh kaitan antara ketiga kerajaan ini. --[[Pengguna:Gombang|Gombang]] 09:31, 26 Mei 2008 (UTC)
== Hubungan dengan Belanda dan Inggris ==
Ketika VOC berhasil mengalahkan Kesultanan Aceh pada peperangan tahun '''1667''', melemahlah pengaruh Aceh pada Pagaruyung. Hubungan antara daerah-daerah rantau dan pesisir dengan pusat Kerajaan Pagaruyung menjadi erat kembali.
...........referensi untuk kalimat ini tidak jelas, karena [[Perang Aceh]] baru dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873.
Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 09:23, 24 Januari 2010 (UTC)
[[Kategori:Artikel pilihan bertopik Indonesia]]
|