Kudeta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
-> クーデター |
|||
Baris 1:
'''Kudeta''' {{pron-en|ˌkuːdeɪˈtɑː}}, (jamak: '''coups d'état''' atau disingkat '''coup'''), ([[bahasa Jepang|Jepang]] '''クーデター''' - ''kūdetā'') berasal dari [[bahasa Perancis]]: '''coup d'état''' yang berarti ''merobohkan legitimasi'' atau ''pukulan terhadap negara''<ref name="ancient_coup">[[Perang sipil Julius Caesar|Perang saudara atau perang sipil Julius Caesar]], 5 Jan 49 BC.</ref><ref>Hornblower, S., Spawforth, A. (eds.) ''The Oxfrod Companion to Classical Civilization'' (1998) pp. 219-24</ref> adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan oleh seseorang yang berwenang, secara ilegal dan sering brutal, inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan [[negara]] dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan. Kudeta akan suskses bila terlebih dahulu dapat melakukan konsolidasi dalam membangun adanya legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat serta telah mendapat dukungan atau partisipasi dari pihak non-militer dan militer ([[tentara]]). <ref>{{cite book | first=Christopher | last=Orlando | coauthors=Sylvester Mawson | title=Roget's international thesaurus | publisher=Crowell | year=1962 | isbn=0690708904, 9780690708905 |pages=1258 |nopp=6 |url= |accessdate=}}</ref>
== Teknik ==
* Kerahasiaan agenda, tidak hanya berlaku vis-à-vis terhadap kalangan luar akan tetapi vis-à-vis terhadap konspirator lainnya merupakan senjata pertama junta, tanpa persiapan yang terbaik maka kudeta dipastikan akan gagal
** Terjadi pada Kapp Putsch di Berlin pada tahun 1920 karena kurang kebijakan dari Jenderal von Luttwitz, komandan operasi, yang maju ke depan pada malam tanggal 10 Maret dengan memberikan ultimatum kepada pemimpin sosialis yang memberi kesempatan 48 jam untuk pergi sebelum terjadi pemicu kudeta militer yang diumumkan pada malam 12-13 Maret 1920.
** ketika mempersiapkan pemberontakan 8 November 1942 di Algiers (untuk memungkinkan keberhasilan Operasi Torch), pemimpin muda dari Kelompok Aksi Algiers, José Aboulker menolak, meskipun itu ia mempercayai dia, untuk memberikan nama-nama pemimpin kelompok sebelum dua hari sebelum tindakan kepada Henri d'Astier de la Vigerie, kepala konspirasi untuk Afrika Utara, dan ketika Patriots mulai beraksi terjadi kejutan dengan munculnya tidak kurang dari 400 warga sipil bersenjata berikut perwira pasukan cadangannya yang kemudian berhasil menetralisir Korps Angkatan Darat Vichy Aljazair dan pemerintah Vichy Prancis dengan leluasa dapat dibebaskan setelah beberapa jam dan kembali ke kota kemudian dapat menyerang kembali dan menangkapnya pada saat malam pendaratan.
== Referensi ==
|