Kerajaan Dharmasraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 35:
Pada tahun [[1293]] untuk memperkuat persahabatan antara Dharmasraya dengan Singhasari, tim ini kembali melakukan perjalanan diplomasi dengan membawa serta dua orang putri bernama [[Dara Petak]] untuk dinikahkan dengan Raja [[Kertarajasa Jayawardhana]] Singhasari dalam pernikahan ini melahirkan [[Jayanagara]], raja kedua Majapahit dan [[Dara Jingga]] yang menikah dengan [[Adwayabrahma]] ( orang yang bergelar mauliwarma atau dewa atau dapat diartikan dengan kasta brahmana)<ref>''Lihat'': [[Kidung Panji Wijayakrama]] dalam (pupuh VII 147-150) dan [[Pararaton]] dalam pupuh (X 27-36)</ref> kemudian melahirkan [[Adityawarman]] atau ''Tuan Janaka'' atau ''Mantrolot Warmadewa'' yang kelak menjadi raja [[Pagaruyung]]
 
Isteri-isteri dari [[Kertanagara]] kemudian sebagaimana kelaziman saat itu dinikahi oleh Raden Wijaya dalam memperoleh legitimasi politik yang dapat pula merupakan cermin warisan dari wilayah kekuasaan Singasari. <ref name="Hendrik Kern, Nāgarakṛtāgama">{{cite book | first=Hendrik | last=Kern | coauthors= | title=H. Kern: deel. De Nāgarakṛtāgama, slot. Spraakkunst van het Oudjavaansch |publisher=M. Nijhoff | year=1918 | isbn= |pages='''265-275''' |chapter='''VI'''}}</ref><!--disimpan dahulu sambil menunggu referensi----Sebagian sumber mengatakan bahwa Mantrolot Warmadewa identik dengan [[Adityawarman]], putra Adwayawarman. Nama Adwayawarman ini mirip dengan Adwayabrahma, yaitu salah satu pengawal arca Amoghapasa dalam prasasti Padangroco tahun [[1286]]. Saat itu Adwayabrahma menjabat sebagai ''Rakryan Mahamantri'' dalam pemerintahan Kertanagara. Jabatan ini merupakan jabatan tingkat tinggi. Mungkin yang dimaksud dengan “dewa” dalam Pararaton adalah tokoh ini. Dengan kata lain, Raden Wijaya menikahkan Dara Jingga dengan Adwayabrahma sehingga lahir [[Adityawarman]]-->.
Isteri-isteri dari [[Kertanagara]] kemudian sebagaimana kelaziman saat itu dinikahi oleh Raden Wijaya dalam memperoleh legitimasi politik yang dapat pula merupakan cermin warisan dari wilayah kekuasaan Singasari.
 
<ref name="Hendrik Kern, Nāgarakṛtāgama">{{cite book | first=Hendrik | last=Kern | coauthors= | title=H. Kern: deel. De Nāgarakṛtāgama, slot. Spraakkunst van het Oudjavaansch |publisher=M. Nijhoff | year=1918 | isbn= |pages='''265-275''' |chapter='''VI'''}}</ref><!--disimpan dahulu sambil menunggu referensi----Sebagian sumber mengatakan bahwa Mantrolot Warmadewa identik dengan [[Adityawarman]], putra Adwayawarman. Nama Adwayawarman ini mirip dengan Adwayabrahma, yaitu salah satu pengawal arca Amoghapasa dalam prasasti Padangroco tahun [[1286]]. Saat itu Adwayabrahma menjabat sebagai ''Rakryan Mahamantri'' dalam pemerintahan Kertanagara. Jabatan ini merupakan jabatan tingkat tinggi. Mungkin yang dimaksud dengan “dewa” dalam Pararaton adalah tokoh ini. Dengan kata lain, Raden Wijaya menikahkan Dara Jingga dengan Adwayabrahma sehingga lahir [[Adityawarman]]-->.
 
Adityawarman sendiri nantinya ketika berkuasa di Pagaruyung menggunakan gelar Mauli Warmadewa. Hal ini untuk menunjukkan kalau ia masih keturunan dari Srimat Tribhuwanaraja.