'''''Ca-Bau-Kan (Hanya Sebuah Dosa)''''' adalah sebuah [[novel]] yang ditulis oleh [[penulis]] [[Indonesia]] [[Remy Sylado]], diterbitkan tahun 1999. Buku ini bercerita tentang kisah cinta antara Tinung, seorang perempuan Betawi yang berprofesi sebagai seorang ''ca-bau-kan'', dan ''Tan Peng Liang'', seorang pengusaha [[tembakau]] dan [[candu]] [[peranakan Tionghoa]] asal [[Semarang]]. Buku ini adalah novel kedua yang diterbitkan oleh [[Kepustakaan Populer Gramedia]] setelah novel [[Saman]] karya [[Ayu Utami]]. Novel ini juga pernah dipublikasikan di harian [[Republika]]. <ref name="ca-bau-kan">{{cite book
| last = Sylado| first = Remy
| year = 1999
Baris 34:
| location = Indonesia
| publisher = Kepustakaan Populer Gramedia
}} sampul lunak: ISBN 979-9023-25-4 </ref>
}} paperback: ISBN 979-9023-25-4 </ref> Buku ini adalah novel kedua yang diterbitkan oleh [[Kepustakaan Populer Gramedia]] setelah novel [[Saman]] karya [[Ayu Utami]].
== Ringkasan cerita ==
Cerita novel ini dinarasi oleh Giok[[Nyonya]] LanDijkhoff, seorang wanita Indonesia paruh-bayalanjut usia yang dulu dipungut anak dan kemudian tinggal di [[Belanda]]. Ia kembali ke Indonesia untuk mencari tahu asal usul dan latar belakang hidupnya dan keluarga sebenarnya. Ia akhirnya tahu bahwa Ibu kandungnya adalah seorang wanita [[betawi]] pribumi yang bernama Siti NoerhajatiNoerhaijati, yang kerap dipanggil Tinung, seorang ''Ca-bau-kan'' yang sering "menghibur" orang Tionghoa pada zaman kolonial Belanda di Indonesia. Ayah kandungnya adalah Tan Peng Liang, seorang pedagang [[tembakaucandu]] dan [[candutembakau]] peranakan [[Tionghoa]] dari [[Semarang]] yang misterius namun juga pemberani. Cerita kemudian berkisah tentang hubungan percintaan dan perjalanan hidup yang dialami Tinung dan Tan Peng Liang yang dilalui berbagai macam rintangan dan halangan seperti perbedaan [[ras]] dan [[status sosial]], perang kemerdekaan[[Sejarah Indonesia, dan (1942-1945)|kedatangan pasukan Jepang]], dan [[Sejarah Indonesia (1945-1949)|perang kemerdekaan Indonesia]], namun di akhir cerita, hubungan cinta tersebut tetap kuat bertahan sampai hari kematian mereka masing-masing.