Petruk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 21:
=== Istri dan keturunan ===
Petruk mempuyai istri bernama Dewi [[Ambarawati]], putri Prabu Ambarasraya, raja Negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang
== Petruk dalam lakon pewayangan ==
Oleh karena Petruk merupakan tokoh [[pelawak]]/''dagelan'' (Jawa), kemudian oleh seorang [[dalang]] digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon ''Petruk Ilang
Dalam kisah ''Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga'', Dewi Mustakaweni, putri dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka [[
== Hubungan dengan punakawan lainnya ==
Petruk dan panakawan yang lain ([[Semar]], [[Gareng]] dan [[Bagong]]) selalu hidup di dalam suasana kerukunan sebagai satu keluarga. Bila tidak ada kepentingan yang istimewa, mereka tidak pernah berpisah satu sama lain. Mengenai panakawan, panakawan berarti ”kawan yang menyaksikan” atau pengiring. Saksi dianggap sah, apabila terdiri dari dua orang, yang terbaik apabila saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang bukan sekeluarga. Sebagai saksi seseorang harus dekat dan mengetahui sesuatu yang harus disaksikannya. Di dalam pedalangan, saksi atau panakawan itu memang hanya terdiri dari dua orang, yaitu Semar dan Bagong bagi trah
Sebelum [[Sanghyang Ismaya]] menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang
== Wanda wayang Petruk ==
Baris 44:
# Petruk wanda Gugup
Dalam pedalangan
# Jlegong
# Bujang
Baris 53:
Ciri Petruk wanda Jamblang adalah sebagai berikut :
# ''Adegipun Ndegeg'' (
# ''Bahu
# ''
# ''Praupan ndangan'' (Wajah menengadah )
# ''Praeyan wiyar'' (Muka lebar)
# ''Badan
Ciri Petruk wanda Jlegong :
# ''Adegipun Agrong'' (Perawakannya
# ''Bahu ngajeng andhap'' (Bahu depan rendah)
# ''Djangga celak dan ageng'' (Dagu pendek dan besar)
|