Alkitab: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kia 80 (bicara | kontrib)
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k Suntingan Br-v (Bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Donovan
Baris 43:
 
Fakta bahwa begitu banyak orang dengan berbagai latar belakang dan dari zaman serta kebudayaan yang berbeda dapat menghasilkan sebuah buku yang begitu selaras merupakan bukti kuat bahwa Alkitab bukan sekedar hasil kecerdasan manusia, melainkan diilhamkan Allah. Alkitab sendiri berkata, “Segenap Tulisan Kudus didilhamkan Allah[harfiah, “dinapaskan oleh Allah”] dan bermanfaat untuk mengajar.” Jadi, Alkitab ditulis di bawah bimbingan roh kudus Allah, atau tenaga aktif-Nya.2 timotius 3:16, 17.
 
== Tahap-tahap Terjadinya Alkitab ==
Dalam sejarah, Alkitab tidaklah terjadi dalam waktu yang sekejab, melainkan melalui banyak sekali tahap-tahap hingga akhirnya tersusun menjadi Alkitab yang dipakai dan diakui oleh umat Kristen di saat sekarang ini. Ada tiga tahap penting yang terjadi di dalam proses pembentukan Alkitab, yaitu :
* Inspirasi, dimana Allah mewahyukan firman-Nya dan diterima oleh nabi dan rasul;
* Transmisi, proses pencatatan ulang dari naskah asli (autograph) sampai ke hari ini;
* [[Kanon|Kanonisasi]], yaitu pengakuan dan pengumpulan tulisan tersebut sebagai firman Allah.
 
'''Proses Inspirasi Alkitab sebagai Firman Allah'''
 
Alkitab yang dipegang dan dipergunakan oleh umat Kristen pada hari ini dikatakan sebagai firman Allah karena dia mengandung tiga unsur: '''revelasi (wahyu)''', '''ilham''' dan '''iluminasi''' dari Allah pada manusia (penulisnya).
* '''Revelasi (Wahyu)'''. Revelasi artinya menyingkapkan (''to uncover'', ''to unveil''), disebut penyingkapan ilahi (''divine disclosure''), sebagai tindakan Allah dalam menyingkapkan kebenaran tentang diri-Nya, alam ciptaan-Nya, serta segala sesuatu yang ada hubungan dengan Dia oleh Allah sendiri.
* '''Ilham.''' Ilham adalah cara Allah melakukan revelasi untuk dituliskan dalam Alkitab, dalam proses pengilhaman, manusia dilibatkan untuk menerima dan menyampaikannya kepada orang lain.
* '''Iluminasi (Penerangan).''' Iluminasi adalah penerangan yang diperoleh sang penulis untuk menangkap dan memahami kebenaran ilahi yang akan dituliskannya.
 
'''Bagaimana Cara Allah Menginspirasikan Firman-Nya?'''
 
Dalam konsep Injili, Alkitab terjadi melalui proses supervisi, yaitu Allah memilih seseorang, mempersiapkan hidupnya, sampai saat dia siap untuk menuliskan firman Allah, maka pikirannya dipersatukan dengan pikiran Allah, sasarannya sama, terjadi penyatuan batin (''inner union''), sehingga apa yang dituliskannya boleh dikatakan tulisannya sendiri, tetapi juga merupakan tulisan Allah. Penulisnya menjadi 'orang yang digerakkan [[Roh Kudus]]' (Spirit-moved men, 2 Petrus 1:20-21), dan tulisannya menjadi 'tulisan yang digerakkan Roh Kudus (Spirit-moved writings, 2 Timotius 3:16)
 
'''Sejauh Manakah Allah Menginspirasikan Firman-Nya dalam Alkitab?'''
 
Alkitab, sesuai dengan naskah aslinya (''autograph''), dikatakan firman Allah secara :
* Keseluruhan (''Plenary''). Seluruh isi Alkitab adalah firman Allah (2 Timotius 3:16; Matius 5:17-19; Yohanes 10:34-35).
* Setiap Kata dan Kalimatnya (Verbal). Bukan hanya pengajarannya, tetapi setiap kata dan kalimatnya juga merupakan firman Allah yang tertulis (''propositional truth''), (Yeremia 26: 2; 36: 2).
* Otoritatif. Alkitab adalah standar kehidupan dan iman orang percaya, isinya dapat dipertahankan kebenarannya, baik aspek sejarah, ilmu pengetahuan, maupun moral.
* Benar (''Infallible''). Firman Allah akan terlaksana sesuai dengan isinya mengandung kesaksian yang benar dan yang dapat dipercaya tentang keselamatan.
* Tidak ada kesalahan (''Inerrant''). Segala isinya tidak ada yang salah.
 
==Lihat pula==