Jipang, Cepu, Blora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 222.124.131.163 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 118.96.138.218
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
'''Jipang''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Cepu, Blora|Cepu]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
'''Jipang''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Cepu, Blora|Cepu]], [[Kabupaten Blora|Blora]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa Jipang tercatat dalam sejarah merupakan salah satu pusat pemerintahan Kadipaten dalam pangkuan kerajaan Demak Bintoro yang dipimpin oleh seorang Adipati dan yang salah satunya adalah Aryo Penangsang / atau Aryo Jipang. Situs Kadipaten Jipang belum ada yang meneliti.namun dilihat dari sejarahnya masih meninggalkan bekas-bekas kerajaan seperti makam keramat, dam walisongo dimana kedua peninggalan tersebut masih banyak yang mendatanginya walau sekedar untuk berziarah saja akan tetapi masih juga banyak masyarakat di luar wilayah jipang terutama peziarah dari luar kota sering di pergunakan untuk hal-hal yang bagi peziarah sebagai tempat mengubah nasib, sperti ingin kaya, ingin naik jabatan dll
 
namun pada kenyataannya sekarang ini banyak dari situs-situs budaya tersebut yangtelah rusak akibat ketidak tahuan warga sekitar mengenai nilai dari situs-situs terkait. sebagian besar dari situs tersebut telah berubah menjadi arae persawahan dan kebanyakan telah rata dengan tanah.
Desa pernah menjadi pusat pemerintahan Kadipaten Jipang (Jipang Panolan), suatu wilayah vazal di bawah [[Kesultanan Demak]] (Bintara). Salah satu adipatinya yang terkenal adalah [[Arya Penangsang]] atau Arya Jipang. Di desa ini masih terdapat beberapa sisa-sisa peninggalan kadipaten ini dan belum pernah diteliti secara tuntas, seperti makam tua (dan dikeramatkan) dan Dam Walisongo. Tempat-tempat ini ramai didatangi peziarah yang berkeinginan mengubah nasib, seperti ingin kaya atau ingin naik jabatan.
beberapa kerusakan lingkungan juga terjadi pada bantaran sungai bengawan solo yang melintas di sepanjang kelurahan jipang, yang diakibatkan oleh penambangan pasir.
 
Desa yang terletak di tepi Bengawan Solo ini juga mengandalkan ekonominya pada penambangan pasir.
 
{{kelurahan-stub}}