Sunda Kelapa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
==Sejarah Awal==
'''Pelabuhan Sunda Kelapa''' konon sudah ada sejak [[abad ke-12]]. Kala itu pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk milik kerajaan [[Hindu]] terakhir di [[Jawa Barat]], [[Pajajaran]], terletak dekat [[Kota Bogor]] sekarang. Kapal-kapal asing yang berasal dari [[China]], [[Jepang]], [[India]] Selatan, dan [[Bangsa Arab|Arab]] sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti [[porselen]], [[kopi]], [[sutra]], [[kain]], wangi-wangian, [[kuda]], [[anggur]], dan zat warna untuk ditukar dengan [[rempah-rempah]] yang menjadi kekayaan tanah air saat itu. Bahkan, pada [[abad ke-15]] sempat diperebutkan berbagai bangsa, seperti [[Portugis]], [[Inggris]], dan [[Belanda]].</ br>
 
==Abad 15==
Pada tanggal [[22 Juni]] [[1527]] terjadi peperangan antara pangilmapanglima perang [[Fatahillah]] atau [[Falatehan]] untuk mengusir penjajah [[Portugis]] dari pelabuhan ini. Sebelumnya negara dari [[Eropa]] Selatan ini berkat perjanjian kerjasama dengan Kerajaan [[Pajajaran]] telah diberikan hak untuk membangun loji (perkantoran dan perumahan yang dilengkapi benteng) di Sunda Kalapa. Perjanjian ini ditentang keras oleh kesultanan [[Islam]] [[Demak]] yang kemudian menugaskan [[Fatahillah]] untuk mengusir [[Portugis]]
 
==Abad 18==
Sekitar tahun [[1859]], Sunda Kalapa sudah tidak seramai masa-masa sebelumnya. Karena akibat pendangkalan, kapal-kapal tidak lagi dapat bersandar di dekat pelabuhan. Sehingga barang-barang dari tengah laut harus diangkut dengan perahu-perahu. Padahal kala itu, kota [[Batavia]] mengalami percepatan dan sentuhan modern (modernisasi). Apalagi sejak dibukanya Terusan [[Suez]] pada 1869 yang mempersingkat jarak tempuh berkat kamampuan kapal-kapal uap yang lebih laju meningkatkan arus pelayaran antar samudera. Apalagi ketika itu [[Batavia]] menghadapi saingan [[Singapura]] yang dibangun [[Raffles]] sekitar tahun [[1819]].</ br>
 
Maka dibangunlah pelabuhan samudera [[Tanjung Priok]], yang jaraknya sekitar 15 km dari Sunda Kalapa untuk menggantikannya. Hampir bersamaan dengan itu dibangun jalan [[kereta api]] pertama ([[1873]]) antara [[Batavia]] - Buitenzorg ([[Bogor]]). Empat tahun sebelumnya ([[1869]]) muncul trem berkuda yang ditarik empat ekor kuda, yang diberi besi dibagian mulutnya.</ br>
 
Selain itu pada pertengahan abad ke-18 seluruh kawasan sekitar menara Syahbandar yang ditinggali para elit [[Belanda]] dan [[Eropa]] jadimenjadi tidak sehat. Dan segera sesudah wilayah sekeliling [[Batavia]] bebas dari ancaman binatang buas dan gerombolan budak pelarian, banyak orang berpindah ke wilayah selatan.
 
[[Gambar:pelabuhan sunda kalapa.jpg|right|thumb|Sunda Kelapa masa kini]]
Baris 26:
 
<!-- dirangkum dari koran itu dua-duanya boleh nggak sih? :)) -->
<!-- namanya disadur, cuma gimana caranya karena sebenarnya kita reprhase -->