Rakugo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ca:Rakugo
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
Baris 27:
:''Ongyokubanashi'' (cerita dengan lagu) hanya dibawakan pada ''[[Edo rakugo]]'', sedangkan ''[[Kamigata rakugo]]'' walaupun menggunakan lagu tidak disebut ''Ongyokubanashi''..
 
* Berdasarkan tingkat kesulitan: ''Zenzabanashi'' (cerita pembuka) atau dikenal sebagai ''Tabi no neta'' dan ''Ōneta'' (cerita utama).
:Pencerita yang baru belajar biasanya hanya membawakan cerita pendek (''Zenzabanashi'') untuk pertunjukan pembuka. Cerita ''Zenzabanashi'' umumnya pendek-pendek dan tidak ada peran utama sehingga mudah diingat dan dipelajari, tapi cukup mengandung semua unsur-unsur dasar untuk melatih teknik rakugo. Berbeda dengan ''Zenzabanashi'', cerita humor yang terkenal dan cerita jenis ''Ninjōbanashi'' yang dijadikan cerita utama (Ōneta) mempunyai tingkat kesulitan teknis yang tinggi.
:Pada ''Kamigata rakugo,'' cerita pembuka (''Zenzabanashi'') biasanya terdiri dari beberapa cerita pendek-pendek yang dikenal juga sebagai ''Tabi no neta'', dengan maksud agar pencerita junior yang sedang berada di panggung kapan saja bisa digantikan kalau pencerita yang lebih senior sudah sampai di tempat pertunjukan.
Baris 38:
== Pengungkapan ekspresi ==
Pengungkapan ekspresi dilakukan dengan menggunakan:
* '''Kata-kata'''
:Kemampuan bercerita dan gerak-gerik pencerita merupakan unsur terpenting
* '''Gerak-gerik'''
:Pencerita menggunakan gerak-gerik untuk memerankan karakter, pada dasarnya pencerita tidak perlu berdiri atau berjalan.
* '''Alat bantu gerak-gerik'''
:Kipas lipat (''sensu'') dan ''tenugui'' ([[saputangan]] yang tepinya tidak dijahit) merupakan alat bantu paling utama, tapi ada juga pencerita yang membawa gelas teh kecil (''yunomi''). Kipas lipat dan tenugui merupakan benda abstrak yang bisa diumpamakan sebagai benda lain sesuai keperluan cerita. Dalam istilah rakugo, kipas lipat disebut "kaze" sedangkan saputangan disebut "mandara." Kipas lipat bisa dijadikan [[pedang]], [[tombak]], [[sumpit]] atau [[kuas]], sedangkan saputangan bisa dijadikan [[kertas]], [[dompet]], [[buku]], [[tali]], tambang, dan sebagainya. Pada ''Kamigata rakugo,'' perlengkapan pencerita masih ditambah dengan ''kendai'' (meja baca pendek berukuran mini), ''hiza kakushi'' (selembar papan yang diletakkan di depan menja ''kendai'' sebagai penutup [[lutut]]), ''hyōshigi'' (potongan kayu kecil untuk diketukkan agar membuat suara), dan ''harisen'' (kipas lipat yang bersuara keras bila dipukulkan).
* '''Elemen lain penyerta naskah cerita tertentu'''
:Cerita jenis ''Ongyokubanashi'' membutuhkan lagu (''hamemono'') dan cerita jenis ''Shibaibanashi''memerlukan ''kakiwari'' (bingkai dari kayu ditempel kertas atau kain untuk latar belakang panggung).
* '''Perlengkapan penyerta'''
:Pencerita menggunakan sepotong lagu pengiring yang disebut ''Debayashi'' ketika naik ke atas panggung. Debayashi dimainkan dengan alat musik [[shamisen]] dan [[taiko]]. Selain itu, pencerita juga memerlukan beberapa perlengkapan penyerta seperti [[kimono]], ''zabuton'' (bantal untuk duduk), ''mekuri'' (nama naskah cerita yang dibawakan), dan ''kōza'' (panggung pentas).
 
Baris 60:
 
Beberapa contoh gerak-gerik terdiri dalam rakugo:
* '''Ekspresi wajah'''
: Pencerita menampilkan berbagai ekspresi wajah dari karakter yang ada dalam cerita. Kalau perlu ekspresi wajah dibuat berlebih-lebihan dan ada kalanya ekspresi wajah dibuat lucu.
* '''Pandangan mata'''
:Ketika memerankan karakter, pencerita melihat ke arah panggung sebelah kanan yang disebut ''shimote'' (dari kursi penonton: panggung sebelah kiri) ketika karakter berkedudukan lebih tinggi berbicara dengan karakter berkedudukan lebih rendah. Begitu pula sebaliknya, pencerita melihat ke arah panggung sebelah kiri yang disebut ''kamite'' (dari kursi penonton: panggung sebelah kanan) ketika karakter berkedudukan lebih rendah berbicara dengan karakter berkedudukan lebih tinggi. Arah pandangan mata dan arah gerakan leher terus berganti-ganti bergantung pada bagian-bagian dialog, sehingga penonton bisa membedakan berbagai karakter yang tampil dalam cerita.
* '''Adegan makan'''
:Kipas lipat (''sensu'') dalam keadaan tertutup dapat dijadikan [[sumpit]] dan kadang-kadang dari cara memegangnya dapat dipakai untuk memerankan adegan makan berbagai jenis makanan. Ada berbagai teknik menggunakan kipas lipat bergantung pada jenis makanan dan kebiasaan makan orang. Pencerita legendaris [[Katsura Bunraku]] terkenal bisa memerankan adegan makan sampai pada jenis-jenis [[makanan ringan]] tertentu.
* '''Berjalan'''
:Adegan berjalan dilakukan sambil duduk ''[[seiza]]'' dengan sedikit gerakan mengangkat lutut. Secara bergantian lutut kiri dan lutut kanan diangkat sedikit dibarengi gerakan mengayun-ayunkan lengan seperti orang sedang berjalan. Adegan berjalan yang dilakukan sambil berdiri pada prinsipnya tidak dibolehkan.
* '''Menulis'''
:Dalam adegan menulis, saputangan ''tenugui'' biasanya dijadikan sebagai [[buku catatan]] atau [[kertas]], sedangkan [[kuas]] atau [[bolpen]] dijadikan dari kipas lipat. Pada [[Kamigata rakugo]], ''kendai'' (meja baca pendek berukuran mini) sering dijadikan sebagai meja tulis.
* '''Mendayung perahu'''
:Adegan mendayung perahu melibatkan banyak gerakan anggota tubuh. Adegan yang memerlukan banyak gerakan anggota tubuh sebenarnya jarang ada pada rakugo. Pencerita berakting mendayung perahu dengan menggunakan kipas lipat yang digunakan sebagai [[dayung]]. Penonton harus mendapat kesan seolah-olah pencerita sedang bekerja berat mendayung perahu.
* '''Tidur'''
:Pencerita tidak boleh terlentang untuk memerankan adegan tidur. Adegan tidur dilakukan dengan menaruh kepala pada lengan yang dilipat.
* '''Menunjuk dengan jari dan gerakan mata'''
:Pencerita tidak boleh menggunakan benda sebenarnya untuk menjelaskan benda-benda yang tampil dalam cerita. Sebagai gantinya, pencerita menggunakan jari dan gerakan mata untuk menunjuk ke benda-benda imajiner yang seolah-olah ada di hadapannya. Pada adegan mencabut pedang misalnya, setelah kipas lipat yang diumpamakan sebagai pedang dicabut dari sarung, pencerita berakting memeriksa pedang dengan menggerakan pandangan mata, mulai dari pangkal hingga ke ujung pedang. Pencerita lalu mengatakan panjang pedang yang dimilikinya kepada penonton.
* '''Menangis'''
:Adegan menangis banyak terdapat pada jenis cerita ''Ninjōbanashi'' (cerita drama kehidupan). Jari dicelupkan ke dalam gelas berisi [[teh]] atau air hangat lalu dicolekkan di bawah mata untuk menunjukkan karakter yang sedang menangis.